Pontianak (Antara Kalbar) - Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, masih mengalami kendala dalam pengembangan pendidikan, salah satu penyebabnya karena masih minimnya ruang kelas belajar (RKB) di mana hingga kini masih kekurangan sekitar 531 ruang.
"Sesuai data yang dihimpun sampai dengan hari ini di Sambas mulai dari jenjang SD hingga SMA sederajat masih kekurangan sekitar 531 RKB," ujar Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sambas, Supni Alatas saat dihubungi di Sambas, Selasa.
Padahal kata Supni RKB merupakan satu di antara penunjang peningkatan pendidikan di Sambas.
"RKB kebutuhan dasar agar proses belajar mengajar nyaman dan lancar. Idealnya ruangan harus tersedia," kata dia.
Ia menambahkan dari data soal RKB yang memerlukan rehab berat sebanyak 462 ruang dan rehab sedang sebanyak 458 ruang.
"Belum lagi 110 sekolah yang ada belum memiliki perpustakaan. Kemudian masih adanya sekolah yang belum memiliki WC," paparnya.
Menurutnya untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Pendidikan ia mendorong kemauan semua pihak untuk secara bersama-sama memenuhi kekurangan tersebut.
"Sambas dihadapkan pada beberapa permasalahan penting dalam dunia pendidikan dan kita harus menjawabnya," katanya.
Tak kalah penting persoalan yang masih dihadapi di Sambas menurutnya adalah kekurangan tenaga pengajar yang salah satu penyebabnya adanya moratorium PNS.
"Kekurangan kekurangan guru ini harus dipenuhi. Selain itu harus ada kompetensi dan kualifikasi terhadap tenaga pengajar yang ada," katanya.
(U.KR-DDI/N005)