General Manager Commercial and Development PT Jababeka Tbk Endy A. Budyanto di Pontianak, Kamis, mengatakan pelayanan publik di Kota Pontianak jauh lebih baik daripada beberapa kota di Pulau Jawa.
Pihaknya sudah kerap belajar terkait dengan pelayanan publik ke beberapa kota, seperti Kota Bandung dan Surabaya, namun Pontianak tidak kalah dengan kota-kota lainnya.
Hal itu, tidak terlepas dari isu anggaran yang kerap menjadi kendala dalam pelayanan publik.
"Pelayanan publik itu selalu isunya `budget`, tetapi ternyata dengan `budget` sepertujuh dari Surabaya, mutu pelayanan publik di Pontianak tidak kalah dengan Surabaya," katanya.
Meskipun sebagai perusahaan swasta, pihaknya juga dihadapkan dengan persoalan anggaran yang mengikat untuk pelayanan publik, seperti pelayanan publik dalam pengelolaan sampah yang diakuinya Pontianak jauh lebih baik dalam penanganannya.
"Kami mungkin akan menggunakan pendekatan yang sama yang telah dilakukan Pontianak," katanya.
Ia menjelaskan tujuan pihaknya melakukan kunjungan itu, untuk studi banding tentang pelayanan publik, karena Pontianak dinobatkan sebagai pelayanan publik terbaik di Indonesia oleh Ombudsman RI.
"Sejalan dengan visi dan misi PT Jababeka Tbk, kami akan membangun 100 kota mandiri di seluruh Indonesia," katanya.
Menurut Endy, potensi yang dimiliki Kota Pontianak lebih dari sekadar pelayanan publik sehingga akan menjadi bahan pertimbangan pihaknya untuk mengembangkan bisnis di Pontianak.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengatakan kedatangan pihak perusahaan Jababeka itu berawal ketika dirinya diundang menjadi narasumber dalam suatu seminar di Surabaya.
Kebetulan, katanya, pada acara tersebut juga hadir General Manager Jababeka dan tertarik dengan pemaparan yang disampaikannya, khususnya terkait dengan pelayanan publik.
"Berbeda dengan layanan publik yang diterapkan perusahaan pengembang kawasan kota terpadu, di mana mereka didukung dengan berbagai aplikasi, Kota Pontianak tidak hanya mengandalkan aplikasi saja, tetapi aplikasi itu dikombinasikan dengan kebutuhan setempat. Dengan pendekatan-pendekatan sesuai dengan kearifan lokal," ujarnya.