Singkawang (Antara Kalbar) - Kasat Lantas Polres Singkawang, Iptu Fauzan mengimbau warga di kota itu khususnya pengendara jalan untuk berhati-hati jika melewati Jalan GM Situt, Yohana Godang dan Hermansyah.
"Hal ini saya tegaskan, lantaran ketiga jalan ini sedang dilakukan pengerjaan proyek oleh Pemkot Singkawang," kata Fauzan, Selasa.
Disamping banyak debu, lanjut Fauzan, di pinggir jalan juga banyak tumpukan material batu-batu besar sehingga sedikit mengganggu pengguna jalan yang sedang melintas.
"Demi keselamatan, sebaiknya pengendara mencari alternatif jalan lain yang lebih aman," pesannya.
Tujuannya, agar pengendara terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan dan kejadian lainnya.
Mengingat proyek yang dikerjakan juga lumayan besar, dalam waktu dekat dirinya akan memanggil Kepala Pengawas atau Kontraktor untuk segera memasang lampu peringatan khususnya pada malam hari.
"Dikhawatirkan, tumpukan material batu itu tidak kelihatan oleh pengendara, sehingga dapat menimbulkan kecelakaan tunggal yang akibatnya bisa fatal," katanya.
Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Bina Marga, SDA, dan ESDM telah menyiapkan anggaran sebesar Rp75,8 miliar dari APBD 2016 untuk peningkatan jalan dan jembatan di kota itu.
"Anggaran ini digunakan untuk peningkatan jalan dan jembatan yang ada di Kota Singkawang, seperti di Kecamatan Selatan, Utara dan Barat," kata Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM Singkawang, Iskandar Zulkarnaen.
Pihaknya melihat jika jalan-jalan itu sudah kelihatan semrawut. "Sehingga kita menginginkan jalan-jalan yang ada di Singkawang lebar," ujarnya.
Disamping itu, pihaknya juga akan melakukan pembangunan infrastruktur jalan yang berada di daerah pinggiran.
Di dalam konteks membangun, Zulkarnaen mengharapkan partisipasi dari masyarakat. "Kita inikan sama-sama berniat untuk membangun Kota Singkawang. Sehingga dari unsur elemen masyarakat diminta untuk berpartisipasi dalam pembangunan kita ini," katanya.
Jangan sampai ada istilah berpikir negatif kepada pemerintah. "Itu yang tidak kita inginkan. Jangan sampai ada bahasa seperti itulah," katanya.
Justru pihaknya menginginkan masyarakat berperan serta dalam proses pembangunan. Masyarakat tidak perlu memberikan sumbangsih dalam bentuk material, tapi sumbangsih dengan pola pikir.
"Masyarakat jangan hanya berpikir sesaat, tapi berpikirlah dengan pola investasi. Pola pikir ini yang harus kita ubah," katanya.