Bupati - Wabup Sekadau Safari Pertama Natal

    Sekadau (Antara Kalbar) - Bupati Sekadau Rupinus dan Wakil Bupati Aloysius mulai melaksanakan safari Natal. Hari pertama pelaksanaan di Kecamatan Belitang Hulu dan Kecamatan Belitang Kamis, (1/12).
    Di Kecamatan Belitang Hulu, kegiatan Natal dilaksanakan di Gereja GKII Ebenezer Balaisepuak sementara di Kecamatan Belitang dilaksanakan di gereja GKII Betania Maboh Permai.
    Safari Natal Bupati dan Wakil Bupati Sekadau ini adalah kali pertama sejak dilantik pada 15 Februari lalu. Sejumlah pejabat tinggi mulai dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sekadau, instansi vertikal dan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Sekadau ikut hadir mendampingi orang nomor satu dan nomor dua di Bumi Lawang Kuari. Hadir juga Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sekadau Ny. Vixtima Heri Supriyanti, A.Md.
    Sejumlah tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda juga ikut hadir dalam acara safari Natal ini. Undangan yang datang juga tidak hanya dari umat Kristiani, tetapi warga Muslim juga ikut hadir dalam acara Safari Natal selaku agenda rutin yang dirintis oleh Bupati pertama Sekadau, Simon Petrus.
    Kedatangan rombongan disambut antusias oleh masyarakat Kecamatan Belitang Hulu dan Belitang. Satu persatu masyarakat disalami oleh bupati dan wakil bupati serta rombongan.
    Pelaksanaan safari Natal di Gereja GKII Ebenezer Balai Sepuak dan Gereja GKII Betania Sungai Maboh cukup meriah dengan paduan suara dari kelompok koor remaja dan orang dewasa. Khusus di kecamatan Belitang, kedatangan Bupati dan Wakil Bupati Sekadau disambut dengan tarian adat Dayak.
    Bupati Sekadau dalam arahannya di depan jemaat Gereja GKII Ebenezer Balai Sepuak dan Gereja GKII Betania Sungai Maboh mengatakan bahwa kegiatan safari Natal yang dilaksanakan tahun 2016 ini merupakan kegiatan rutin Pemkab Sekadau yang setiap tahunnya berkeliling di tujuh kecamatan.
    "Tujuan dari pemerintah daerah dengan mengadakan safari Natal dan safari Ramadhan ini adalah untuk memotivasi dan memfasilitasi umat, agar bisa memaknai Natal sebagai hari yang mendamaikan dengan saling memberi kasih kepada sesama manusia," ungkap Rupinus.
    Selain itu, yang terpenting adalah terciptanya suasana kondusif antarumat beragama di lingkungan masyarakat terutama saat perayaan hari-hari besar agama secara rukun dan damai.
    Dikatakan Rupinus, semangat kedatangan Kristus bukan hanya untuk perayaan Natal kali ini saja, tetapi hendaknya menjadi semangat hidup sebagai umat beriman secara terus menerus, hidup dalam kesederhanaan, selalu bersahaja, rajin dan giat bekerja dan berusaha.
    Perayaan Natal juga lanjut pria yang pernah menjabat Camat Nanga Mahap ini, tidak harus dilaksanakan dengan meriah atau dengan berpestapora. "Namun yang terpenting adalah perayaan Natal dapat dirayakan dengan hati yang damai, berdamai dengan sesama dan berdamai dengan Tuhan dan dengan diri sendiri. Selain itu untuk memotivasi pembaharuan iman, cinta kasih, kesetiakawanan, dan solidaritas kepada sesama," ujar dia.
    Pada kesempatan itu juga, Bupati Rupinus mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sekadau untuk menciptakan situasi aman dan damai yang selama ini sudah terjalin dengan baik di bumi lawang kuari. Terhadap situasi yang saat ini terjadi di ibu kota Jakarta, Bupati Rupinus mengimbau kepada masyarakat supaya tidak mudah terprovokasi, apalagi dengan isu dan berita yang diperoleh melalui media sosial.
    "Di kabupaten Sekadau baru saja kita melaksanakan apel nusantara bersatu untuk bhinneka tunggal ika. Untuk itu saya minta kepada tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat supaya mensosialisasi hal ini kepada masyarakat kita. Jangan sampai kita terpecah belah, karena isu-isu yang menyesatkan dan saya ingatkan supaya hati-hati dengan media sosial, mari kita jaga kerukunan umat beragama di Sekadau ini dengan penuh damai dan persaudaraan," pinta Bupati.
    Bupati dan Wakil Bupati Sekadau pada kegiatan Safari Natal ini menyerahkan sejumlah bantuan kepada pengurus gereja baik Katolik maupun Protestan, berupa pohon Natal, orgen, cat dinding, kipas angin dan wireless.