Sanggau (Antara Kalbar)- Dandim 1204 Sanggau Letkol Arm I Gusti Agung Putu Sujarnawa S Sos mengungkapkan, program cetak sawah kerja sama TNI AD dengan Kementerian Pertanian untuk tahun 2017 sudah mulai digulirkan.
"Ini boleh dikatakan program cetak sawah perdana di Kalbar, yang dimulai oleh Kodim 1204 Sanggau. Pelaksanaannya di Kabupaten Sekadau, khususnya pada kelompok tani Suak Terentang Bersatu, Dusun Suak Terentang, Desa Engkersik, Kecamatan Sekadau Hilir," ungkap dia, Minggu (25/2).
Dijelaskan, pada Sabtu, (25/2), di lokasi yang akan dicetak sawah tersebut telah digelar upacara adat yang disebut masyarakat setempat ritual Rimah Tanah. Ritual ini dipimpin Mantri Adat Dusun Suak Terentang.
Hadir pula saat itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sekadau, Sandae, TNI, Polri, unsur Forkompimka Kecamatan Sekadau Hilir serta anggota kelompok tani di Dusun Suak Terentang.
"Cetak sawah merupakan program pemerintah pusat melalui masuk dalam nawacita Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk menghilangkan ketergantungan Indonesia dengan beras import. Indonesia merupakan negara yang subur dan harus di kelola
dengan optimal potensi pertanian ini," ujar dia.
Menurut Dandim, cetak sawah di Kabupaten Sekadau pada tahun 2017 direncanakan seluas 200 hektare. Dan
kelompok tani Terentang Bersatu merupakan yang pertama lokasinya untuk pekerjaan cetak sawah tersebut.
"Langkah-langkah yang diambil Dinas Pertanian dengan percepatan program cetak sawah ini merupakan hal positif untuk percepatan proses di lapangan dan penanaman padi," tegas dia.
Dandim menjelaskan, program cetak sawah tersebut sebagai realisasi Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementrian Pertanian dengan TNI AD.
Ditegaskan Dandim, dalam program cetak sawah tersebut tidak ada ganti rugi lahan atau tanam tumbuh. Dikarenakan program ini hanya mencetak sawah dan diperuntukan untuk masyarakat.
Sedangkan dukungan saprodi berupa bibit dan pupuk dipenuhi oleh Dinas Pertanian.
"Program cetak sawah ini juga bertujuan untuk mengubah pola pertanian di masyarakat dari tradisional ke pertanian modern, dengan luasan lahan yang besar. Sehingga dalam prosesnya menggunakan alat pertanian yang modern untuk mempercepat dan mendapatkan hasil yang lebih optimal dan efisien," ungkapnya.
Untuk itu lanjut Dandim, petani atau kelompok tani bersama-sama bertanggung jawab dalam mengelola
sawah dan menjadikan sawah sebagai sumber pendapatan warga.
"Kelompok tani hendaknya berperan aktif untuk tanam padi pasca cetak sawah. Sebab, dengan keikutsertaan kelompok tani dalam proses pengerjaan cetak sawah, diharapkan tidak ada persoalan sosial sehingga mempermudah proses pengerjaan lahan," harapnya.
Sementara, menurut Dandim 1204 Sanggau pada saat Kepala Dinas Pertanian, Pekebunan dan Ketahanan
Pangan, Sandae S Sos mengucapkan terima kasih kepada jajaran TNI khususnya jajaran Kodim 1204 Sanggau.
Selama ini ikut serta secara sukarela dalam tugas pendampingan kepada petani, demikian dalam hal cetak sawah di Kabupaten Sekadau pada tahun 2017.
"Kami juga berharap agar dapat dilaksanakan dengan maksimal dan tepat sasaran. Selain itu, beliau juga berpesan agar kelompok tani dan pengurus kelompok tani agar terus melakukan komunikasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sekadau," ujar dia
Setelah adanya cetak sawah disarankan agar kelompok mengusulkan pembangunan jalan usaha tani (JUT) dan irigasi untuk melengkapi fasilitas cetak sawah dan mendukung program pertanian.