Pontianak (Antara Kalbar) - Pengelola jasa transportasi berbasis aplikasi di Kota Pontianak, manajemen Tripy, Baim menyatakan meski kini bermunculan jasa transportasi berbasis aplikasi di kota tersebut, namun masih butuh waktu mengenalkan lebih luas kepada masyarakat.
"Masyarakat Pontianak masih belum familiar dan butuh waktu untuk mengenalkan jasa transportasi berbasis aplikasi. Kita tahu orang Pontianak ini agak segan bertanya khawatir `tengsin` (malu). Ya kultur geografis mempengaruhi. Perekonomian Pontianak yang baru berkembang jadi sedang masa transisi," ujarnya di Pontianak, Rabu.
Baim memaparkan sebagai perusahaan yang bermain di aplikasi, maka Tripy menggandeng patner untuk menjalan bisnis tersebut.
"Dari jalinan kerjasama itu, sudah ada 49 unit armada yang bergabung bersama Tripy. Jumlah itu di antaranya 31 unit mobil dan 18 unit sepeda motor," kata dia.
Ia memaparkan bahwa Tripy tidak hanya menawarkan jasa ojek orang, tapi juga jasa kurir. Ada tim khusus yang memang direkrut Tripy untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
"Kembali untuk usaha ini butuh waktu untuk mengenalkan. Pada sisi lain saat ini jasa transportasi berbasis aplikasi di Pontianak sedang bermunculan sehingga juga membantu mengenalkan transportasi berbasis aplikasi tersebut," kata dia.
Satu di antara masyarakat Pontianak, Ova Jasmin mengatakan hadirnya jasa transportasi berbasis aplikasi dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan serta konsumen sangat diuntungkan.
"Untuk di Pontianak taksi berbasis aplikasi memang belum dikenal luas baru sebagian saja mengenal dan menggunakannya. Yang jelas hadirnya taksi tersebut memberikan kepastian harga, waktu dan mudah dalam pemesanan hanya melalui handphone di mana pun itu bisa dipesan," kata dia.
(U.KR-DDI/N005)