Pontianak (Antaranews Kalbar) - Presiden Joko Widodo menyatakan, keberadaan Pasar Rakyat merupakan "denyut nadi" perekonomian daerah, termasuk keberadaan Pasar Tengah di Kota Pontianak, Provinsi Kalbar.
Dalam sambutannya pada peresmian renovasi Pasar Tengah di Pontianak, Jumat, Presiden Joko Widodo bercerita ketika datang mengunjungi Pasar Tengah tiga tahun lalu ketika pasar tersebut terbakar.
"Tiga tahun lalu saat pasar ini habis terbakar, saya menjanjikan untuk segera dibangun kembali. Saat itu saya ingat, semua pedagang dan PKL bercampur, sehingga menyebabkan kawasan ini jadi kumuh," ungkapnya.
Lalu, dia pun memerintahkan menteri perdagangan untuk membangun kembali Pasar Tengah dengan dana Rp54 miliar yang dikucurkan dari pusat, dan selesai dibangum akhir tahun.
"Sekarang saya lihat sudah jadi bersih, pasarnya sudah jadi, kemudian PKL mendapat tempat. Sehingga denyut nadi ekonomi daerah sangat kelihatan kalau masuk ke pasar rakyat tersebut," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, dia menyayangkan masih banyak pasar rakyat yang belum dibangun, sehingga masih jelek dengan kebersihan yang buruk.
"Meskipun belanja pada siang hari, pasar gelap kayak malam hari, akibatnya konsumen lari ke pasar modern," ucapnya.
Presiden juga berpesan kepada para pedagang agar menjaga pasar, kemudian merawatnya agar tetap bersih. "Pedagang juga harus berubah dengan ikut merawat pasar, dan jangan sampai becek, kotor, sehingga pasar rakyat bisa bersaing dengan mal, retail dan `supermarket`," ujarnya.
Dalam kenjungan kerjanya di Kota Pontianak, Presiden Joko Widodo meresmikan renovasi Pasar Tengah dengan kapasitas 851 kios pedagang, kemudian empat pasar lain, Pasar Rakyat Jungkat di Kabupaten Mempawah, Pasar Rakyat Pangkalan Mas di Kabupaten Mempawah, kemudian Pasar Rakyat Kapuas Raya di Kabupaten Sintang yang sama-sama berkapasitas 156 pedagang, serta Pasar Rakyat Tebas yang bisa memuat 194 pedagang di Kabupaten Sambas.
(U.A057/C004)
Pasar Rakyat denyut nadi ekonomi daerah
Jumat, 29 Desember 2017 13:19 WIB