Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pengamat Pendidikan dari Universitas Tanjungpura, Pontianak, DR Aswandi menilai Pemerintah Kalimantan Barat perlu melakukan kajian riil guna melihat kebutuhan guru di provinsi tersebut.
"Saya menilai ada perbedaan dari pemerintah pusat maupun provinsi dalam melihat ketersediaan tenaga guru. Pusat melihat jumlah guru sudah cukup hanya tidak merata, sementara provinsi melihat masih kurang," kata Aswandi di Pontianak, Jumat.
Baca juga: BKD Pontianak Usulkan Tambahan Guru Dan Tenaga Kesehatan
Menurutnya, berdasarkan kenyataan yang ada, Kalbar memang masih kekurangan tenaga guru. Namun dalam melakukan pengusulan penambahan tenaga guru kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi perlu melakukan kajian guna memperjelas guru di bidang mata pelajaran apa yang kurang dan dimana lokasi yang kurang.
Menurut Aswandi jika kajian dilakukan dan didapatkan angka pastinya maka bisa menepis keraguan dari pemerintah pusat akan kekurangan jumlah tenaga pendidikan di provinsi.
Baca juga: Kapuas Hulu Umumkan Kelulusan Tenaga Kontrak Guru
"Kami menyarankan ini karena sudah pernah berkonsultasi ke Jakarta dan memang arahannya melakukan kajian berapa kebutuhan guru Kalbar. Kurangnya berapa, bidang studi apa, itu harus jelas," tuturnya.
Aswandi menambahkan dengan peta kebutuhan itu tidak hanya bisa mengetahui secara detail kebutuhan tapi juga bertujuan agar tidak terjadi penumpukkan jumlah guru. Penyebaran tenaga pendidikan bisa lebih merata.
Baca juga: Kapuas Hulu Kekurangan 1.200 Guru
"Jadi dipetakan saja kebutuhan guru, jika benar dipresentasikan ke Jakarta sehingga jelas sekolahnya kurang ini dan itu," katanya.
Terpisah, Ketua PGRI Kalimantan Barat, Samion mengatakan, kekurangan guru tidak hanya terjadi di Kota Singkawang, tapi juga beberapa daerah yang ada di provinsi itu.
"Tidak bisa dipungkiri, bahwa di Kalimantan Barat ini masih membutuhkan banyak guru, karena sampai saat ini kita mengalami kekurangan guru yang cukup besar," kata Samion.
Baca juga: 11.000 Guru Kalbar Masuki Masa Pensiun
Mengenai kekurangan guru di Kalbar, pihaknya bakal tetap berjuang untuk mengatasi hal tersebut. Dengan meminta Kabupaten/Kota untuk melakukan perekrutan guru kontrak.
"Makanya kita dorong teman-teman di Kabupaten/Kota terutama pemerintahnya yaitu Bupati/Wali Kota bagaimana cara mengatasi kekurangan itu, yaitu tentu dengan guru kontrak," ujarnya.
Baca juga: Sanggau Rekrut 150 Tenaga Guru Kontrak
(U.KR-RDO/N005)
Kalbar perlu kajian kebutuhan tenaga guru
Jumat, 9 Februari 2018 16:05 WIB