Sukadana (Antaranews Kalbar) - Kepala BMKG Stasiun Rahadi Oesman Ketapang merilis imbauan kewaspadaan untuk wilayah perairan Selat Karimata terkait ketinggian gelombang hingga 2,5 meter.
Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Stasiun Rahadi Oesman Ketapang, Agil Ihsan, bahwa ketinggian gelombang mulai 22 hingga 26 Juni mendatang di perairan Selat Karimata yang masuk dalam wilayah Kabupaten Kayong Utara cukup berbahaya bagi pelayaran.
"Untuk wilayah Selat Karimata dan selat Natuna Utara mengalami peningkatan kecepatan angin hingga 37 Km/jam atau sekitar 20 not, diperkirakan masih berlangsung hingga 27 Juli 2018 di perairan Natuna Utara dan Selat Karimata, ketinggian gelombang mulai dari 1,5 sampai 2,5 meter," kata Agil Ihsan.
Dijelaskannya dengan kondisi tingginya gelombang tersebut, BMKG mengimbau warga masyarakat terutama nelayan atau pihak jasa yang menyediakan jasa pelayaran antarpulau untuk mempertimbangkan prakiraan ketinggian gelombang itu.
"Untuk kapal-kapal terutama nelayan yang berukuran kecil untuk waspada dan jika memungkinkan untuk menunda pelayaran ke laut," kata Agil.
Selain itu, pihak BMKG juga menyampaikan agar kapal-kapal yang berukuran besar tetap mengantisipasi kondisi gelombang, dengan membawa peralatan keselamatan dan jika memungkinkan untuk tetap berkoordinasi dengan BMKG setempat.
"Kami selalu siap memberi informasi prakiraan cuaca dan gelombang, baik melalui telpon, website maupun berkunjung ke kantor BMKG," kata Agil.
BMKG ingatkan gelombang tinggi perairan Selat Karimata
Senin, 23 Juli 2018 15:47 WIB