Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemkot Singkawang merealisasikan kerja sama dengan Cities Development Initiatives for Asia (CDIA) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat.
"Kerja sama yang diawali dengan pelaksanaan studi yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB) ini merupakan buah dari kerja sama pendampingan teknis oleh Cities Development Initiatives for Asia (CDIA) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) yang ditandatangani pada bulan Desember 2017 lalu," kata Penjabat Sekretaris Daerah Kota Singkawang Bujang Syukrie di Singkawang, Selasa.
Dia menjelaskan, tujuan dari kerja sama pendampingan teknis ini adalah untuk membantu Pemerintah Kota Singkawang dalam menyusun studi pra-kelayakan yang mencakup kajian teknis, finansial, hukum, kelembagaan, lingkungan dan sosial dalam memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Kota Singkawang.
Khususnya di wilayah Kecamatan Singkawang Selatan yang akan memanfaatkan sumber air baku Danau Serantangan di Kelurahan Sagatani.
Kerja sama ini, katanya, berawal dari keikutsertaan Pemerintah Kota Singkawang pada acara Workshop Effective Urban Infrastructure Planning di Singapura yang diselenggarakan oleh CDIA, Kementerian Luar Negeri Singapura dan National University of Singapore pada bulan April 2017.
Lalu dilanjutkan dengan Workshop Good Practice Laboratory for Effective Urban Infrastructure Programming di Naga City, Filipina, pada bulan November 2017.
Dia mengatakan, saat ini pelayanan air bersih di Kota Singkawang baru sekitar 34 persen, dan ini masih sangat jauh dari yang ditargetkan Pemerintah Pusat dalam RPJMN 2015-2019, yaitu 100 persen pelayanan di tahun 2019.
"Oleh karenanya Pemerintah Kota Singkawang terus berupaya meningkatkan pelayanannya dengan mengelola segala potensi yang ada, salah satunya adalah memanfaatkan sumber air baku di Danau Serantangan," ujarnya.
Disampaikan dalam laporan akhir studi, bahwa pembangunan sistem penyediaan air minum merupakan tanggung jawab bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya masing-masing sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang.
"Terkait dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Singkawang, Asyir A Bakar, meminta komitmen semua pihak untuk turut berkontribusi demi percepatan peningkatan layanan air bersih Kota Singkawang," katanya.
Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kota Singkawang, Eka Chandra meminta Pemerintah Kota Singkawang agar terlebih dahulu membuat Detail Engineering Design (DED), AMDAL serta pengadaan lahan proyek sebelum mengusulkan bantuan Pemerintah Pusat maupun Provinsi.
"Selain itu diharapkan bahwa pengelolaan Danau Serantangan tidak hanya semata-mata untuk air baku, namun juga bisa dikembangkan untuk sektor lainnya seperti pariwisata ataupun budidaya ikan air tawar," pintanya.
Oleh karena itu, perlu dipikirkan lebih jauh upaya untuk melestarikan danau dengan cara melindungi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berhubungan dengan Danau Serantangan.
Sementara Project Manager CDIA, Brian Cappati menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota Singkawang atas kerjasamanya, dan menyatakan akan terus mendorong realisasi proyek.
Hal senada disampaikan oleh perwakilan PT SMI, Tata Sumirat, bahwa sebagai pihak yang diberi mandat oleh Kementerian Keuangan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia, PT SMI akan terus memonitor upaya realisasi proyek ini dan akan selalu siap membantu jika dibutuhkan.
"Sehingga studi yang telah dilakukan tidak berakhir sebagai dokumen semata," ujarnya.