Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan sudah sebanyak 95,44 persen penduduk kota itu memiliki KTP Elektronik dari sebanyak 664.294 total penduduk pontianak.
"Kami targetkan kepemilikan KTP Elektronik mencapai 100 persen diakhir 2018," katanya usai meluncurkan Gerakan Indonesia Sadar Administrasi (GISA) data kependudukan di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, bagi warga yang sudah wajib KTP Elektronik seperti pelajar yang usianya memasuki 17 tahun, Pemkot Pontianak melakukan pelayanan jemput bola, yakni dengan melakukan perekaman data KTP Elektronik ke sekolah-sekolah.
Baca juga: Kendala perekaman KTP elektronik Disdukcapil Singkawang
Ia berkeinginan administrasi kependudukan terintegrasi dengan elektronik sehingga tidak perlu lagi membawa-bawa KTP Elektronik lagi. "Cukup misalnya menunjukkan barcode pada smartphone, kemudian barcode tersebut discan dan langsung menampilkan semua data kependudukan," ujarnya.
Pada acara peluncuran GISA itu, juga dilakukan penandatanganan kerja sama dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak. "Tujuannya, untuk sinergisitas dan kolaborasi bagaimana data kependudukan tersebut bisa dimanfaatkan oleh masing-masing OPD," ungkap Edi.
Dicontohkannya, Dinas Sosial misalnya ingin mengetahui data penduduk miskin, cukup dengan memasukkan nomor NIK, maka langsung tertera nama, alamat, lengkap dengan data kependudukan, termasuk penghasilan dan masuk kategori masyarakat miskin.
"Jadi, itulah tujuan dilakukannya kerja sama ini," ujarnya.
Baca juga: Puluhan ribu warga Sambas belum rekam KTP-e
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pontianak, Suparma mengemukakan pihaknya gencar melakukan perekaman data KTP Elektronik di sekolah-sekolah dalam rangka menjaring siswa-siswi yang sudah memasuki usia 17 tahun dan wajib KTP.
"Pelayanan kami tidak hanya perekaman data saja tetapi juga melayani administrasi kependudukan lainnya seperti KTP Elektronik dan akta kelahiran," katanya.
Suparma menyatakan, Pontianak juga menjadi percontohan Kartu Identitas Anak (KIA) di tingkat kabupaten/kota se-Kalbar. Saat ini, dari 12 ribu balita yang menjadi sasaran target KIA tahap pertama, 30 persen sudah tercapai.
Sementara untuk akta lahir, target tahap pertama sebanyak 212 ribu. "Karena kami menyesuaikan blanko KIA. KIA tetap jalan terus, hanya yang jadi permasalahan keterbatasan tinta dan blanko dari pusat," lanjutnya.