Pontianak (Antaranews Kalbar) - Ketua Perhimpun Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalimantan Barat, Yuliardi Qamal mengatakan sepanjang 2018 tingkat hunian dan aktivitas di hotel dan restoran mengalami peningkatan meskipun tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Tingkat hunian berserta aktivitas di beberapa hotel tentu ada peningkatan. Namun tidak terlalu signifikan yakni masih di bawah 15 persen," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Yuliardi menjelaskan tingkat hunian hotel dan aktivitasnya serta restoran di Kalbar tidak terlalu signifikan lantaran terus menjamurnya hotel, penginapan dan restoran. Hal itu menyebabkan menyebarnya tamu-tamu ke berbagai hotel dan penginapan.
"Meningkatnya tingkat hunian hotel dan aktivitas sendiri didorong oleh adanya kegiatan skala nasional yang digelar di Kalbar. Selain itu tentu juga ada aktivitas bisnis, wisata dan pertemuan politik serta lainya," kata dia.
Hanya saja kata dia dari segi tingkat hunian hotel meningkat namun dari sisi lama menginap di Kalbar masih di bawah dua hari.
"Menjadi persoalan di Kalbar adalah rata-rata lama menginap masih di bawah dua hari. Harapan kita lebih lama lebih bagus tamu ke Kalbar. Itu agar uangnya lebih banyak keluar di Kalbar, sehingga memberikan dampak luas bagi perekonomian masyarakat," kata dia.
Dengan persoalan yang ada tersebut pihaknya berharap pemerintah daerah terus menggalakkan kegiatan nasional, even wisata dan lainnya lebih sering di Kalbar, sehingga tamu atau wisatawan mau ke Kalbar.
"Kita dari PHRI siap menerima tamu. Makanan kita sudah enak-enak dan tempatnya sudah oke. Kamar hotel tersedia untuk di Pontianak saja tersedia sekitar 4.500-an ," katanya.
Sementara itu, Public Relations Manager Aston Pontianak Hotel and Convention Center, Arifin, mengatakan kamar hotel yang terjual terjadi peningkatan sebesar 12,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Jumlah total kamar yang terjual di tahun 2018 yakni sebanyak 43.173 kamar. Jika dibandingkan dengan tahun 2017, terjadi peningkatan sebanyak 4.896 kamar atau mengalami peningkatan sekitar 12,7 persen," katanya.
Untuk tingkat hunian hotel atau okupansi hotelnya sendiri sepanjang 2018 sebesar 76,3 persen.
"Untuk tingkat hunian di tahun 2018 itu sendiri juga terjadi peningkatan sekitar 8,7 persen dibanding tahun 2017. Kita optimistis di tahun 2019 ini juga terus meningkat dengan promo dan pelayanan terbaik kami," katanya.
Tingkat hunian hotel sepanjang 2018 di Kalimantan Barat meningkat
Kamis, 10 Januari 2019 11:38 WIB