Putussibau (Antaranews Kalbar) - Satgas Pamtas Indonesia - Malaysia, Yonif Infantri 320/Badak Putih menerima satu senjata api jenis meriam peninggalan kerajaan Majapahit dari seorang warga di Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang Kalimantan Barat.
"Satu unit Meriam kuno itu diduga peninggalan kerajaan Majapahit yang di buat pada abad ke 16-17 Masehi," kata Komandan Satgas Pamtas Yonif Infanteri 320/BP, Letkol Inf Imam Wicaksana, di hubungi Antara dari Putussibau, Kapuas Hulu, Kamis.
Menurut Imam, satu unit Meriam jenis Cetbang itu seberat 23 kilogram, panjang 84 centimeter dan kaliber 20 milimeter merupakan milik seorang petani Dusun Sungai Lalau, Desa Nanga Kelapan, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang yang bernama Yulianto (48).
Meriam tersebut kata Imam, disimpan secara turun temurun oleh keluarga Yulianto yang akhirnya diserahkan secara sukarela kepada pihak TNI.
"Jadi meriam itu turun temurun warisan keluarga pak Yulianto," jelas Imam.
Disampaikan Imam, penyerahan satu unit Meriam terus dilakukan di Pos Tanjung Lesung di Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang.
Dikatakan Imam, Yulianto tergerak hatinya menyerahkan secara suka rela kepada TNI, karena sebelumnya pihak TNI Satgas Pamtas yang bertugas di daerah tersebut melakukan rehab rumah seorang warga itu. Selain itu, penyerahan senjata jenis meriam itu juga karena kesadaran pemiliknya karena telah diberikan pemahaman terkait bahaya senjata api yang juga melanggar undang - undang.
"Meriam itu masih kami amankan dan sudah kami laporkan kepada unsur pimpinan," ucap Imam.
TNI terima meriam peninggalan Kerajaan Majapahit
Kamis, 14 Februari 2019 14:24 WIB