Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) -
Elpiji bersubsidi untuk Kapuas Hulu 140. 560 tabung
Jumat, 10 Mei 2019 13:37 WIB
Jr Sales Executive LPG VI, PT Pertamina, Muhammad Herdiansyah Putra menyebutkan kouta gas elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram untuk wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat sebanyak 140. 560 tabung termasuk persiapan menghadapi Idul Fitri 1440 Hijriah/Lebaran 2019.
"Awalnya kouta untuk Kapuas Hulu itu ada 134.960 tabung, kemudian awal Ramadhan ada penambahan 5.600 tabung," kata Herdiansyah dihubungi Antara dari Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar, Jumat.
Dikatakan, dengan jumlah kouta gas elpiji bersubsidi 140.560 tabung itu mencukupi kebutuhan masyarakat Kapuas Hulu, bahkan tersedia untuk menghadapi Hari Raya Idul Fitri.
Ia menyampaikan penyaluran elpiji bersubsidi dari Sintang ke Kapuas Hulu selalu lancar dan tidak ada kendala. Jika pun sempat terjadi kelangkaan itu bukan karena tidak lancar penyalurannya dari Pertamina ke pangkalan, tetapi kemungkinan kelangkaan karena pengecer nakal.
"Kewenangan kami hanya sampai pangkalan, untuk pengawasan para pengecer dan rumah makan itu sudah menjadi kewenangan pemerintah setempat," ucap Herdiansyah.
Disampaikan, sampai saat ini ketersediaan gas elpiji bersubsidi masih aman dan tersedia, jika memang Kapuas Hulu masih kurang kami siap menambah, tetapi tentunya melihat kebutuhan masyarakat setempat.
"Sekali lagi kami sampaikan, masyarakat jangan panik, gas elpiji bersubsidi selalu ada," kata Herdiansyah.
Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir, Rabu (8/5) mengatakan bahwa penyaluran gas elpiji bersubsidi di daerahnya masih belum tepat sasaran, masih ada beberapa pengusaha rumah makan menggunakan gas bersubsidi tersebut.
"Saya sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina yang membidangi gas elpiji di Kabupaten Sintang dan memang kita selalu mengusulkan penambahan kouta," kata Nasir.
Dia meminta kedepannya untuk penyaluran gas bersubsidi sebaiknya dikelola oleh BUMDes di masing - masing desa, oleh sebab itu perlu regulasi yang mengaturnya.
"Saya rasa jika desa yang menyalurkan gas bersubsidi akan tepat sasaran, dengan dibagikan kartu untuk masyarakat yang tidak mampu," kata Nasir.