Palangka Raya (ANTARA) - Sejumlah warga di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mengeluhkan masih tingginya harga elpiji 3 kg atau gas bersubsidi di tingkat pedagang pengecer yang saat ini menembus Rp29.000 per tabung.
"Harga elpiji 3 kilogram bersubsidi di warung atau pengecer ini jauh dari harga eceran tertinggi (HET). Harga saat ini ada yang menjual Rp26.000 ada juga Rp29.000 per tabung. Jauh dari HET di tingkat pangkalan senilai Rp17.500 per tabung," kata Ika, warga Palangka Raya, Sabtu.
Ibu satu anak ini pun mengaku bingung dengan masih tingginya harga jual gas bersubsidi di wilayah ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah itu.
"Entah kenapa harga gas bersubsidi tetap mahal dan sulit sekali turun. Kondisi ini juga semakin mempersulit kami memenuhi kebutuhan di tengah wabah virus Corona atau COVID-19," katanya.
Dia pun berharap kinerja pemerintah kota semakin membaik yang salah satunya dibuktikan dengan mampunya menstabilkan harga gas yang diperuntukkan bagi warga kurang mampu itu.
Yuliana warga Palangka Raya lainnya juga mengatakan hal yang serupa bahwa harga elpiji di tingkat pengecer jauh dari harga eceran tertinggi yang dikeluarkan pemerintah.
"Memang di pangkalan masih ada yang jual sesuai HET. Namun itu pun kami harus mengantre cukup panjang dan menggunakan foto kopi KTP yang berlaku satu tabung gas," katanya.
Untuk itu, agar menghindari antrean dia mengaku terpaksa membeli elpiji di pengecer meski harus diperoleh dengan harga yang jauh lebih mahal.
"Memang untuk di pengecer banyak stoknya. Kita tidak sulit mendapatkan gas. Namun yang harus menjadi perhatian pemerintah ialah harganya yang sangat menguras kantong. Di zaman serba sulit ini kami harap harga kebutuhan pokok juga ikut turun," katanya.
Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Nenie A Lambung mendesak pemerintah kota serius mencari penyebab masih tingginya harga elpiji 3 kg.
Dia meminta pemerintah hadir di tengah kondisi warganya termasuk harus mampu menstabilkan harga elpiji di tingkat pengecer.
Baca juga: Pertamina tambah pasokan elpiji subsidi sebanyak 136.699 tabung untuk Kalbar
Baca juga: Masyarakat penerima PKH berhak dapat gas subsidi
Baca juga: Program satu desa satu pangkalan bertujuan pemerataan
Harga gas bersubsidi tembus Rp29.000, warga Palangka Raya mengeluh
Sabtu, 9 Mei 2020 16:16 WIB