Pontianak (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Koordinator Wilayah Kalimantan, Herawanto mengatakan Kalimantan dengan partisipasi para pihak baik pemerintah, swasta maupun lainnya untuk mengembangkan sumber baru pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kalimantan harus mengembangkan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan dan secara berkala melepaskan ketergantungan pada komoditas tertentu. Saat ini Kalimantan masih tergantung pada komoditas terutama tambang batu bara dan kontribusi nya sangat signifikan," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa diperlukan upaya atau strategi khusus, salah satunya adalah meningkatkan nilai komoditas melalui hilirisasi atau industrialisasi yang menjadi lokomotif perekonomian daerah.
"Saatnya meningkatkan nilai komoditas melalui hilirisasi. Dengan demikian bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berdampak luas pada daerah," papar dia.
Ia menyebutkan produk unggulan Kalimantan yang dapat dikembangkan adalah produk turunan minyak kelapa sawit, sebagai pulau penghasil minyak kelapa sawit terbesar, setelah Sumatera.
"Perkebunan kelapa sawit banyak tersebar di seluruh provinsi di Kalimantan. Potensi yang ada tersebut harus dimaksimalkan," papar dia.
Terkait rantai nilai global kelapa sawit, posisi Kalimantan saat ini, baru sampai tahapan setengah jadi. Adapun produk di hulu relatif terbatas, hanya di Kalimantan Selatan.
"Peluang peningkatan rantai nilai di Kalimantan, setidaknya adalah berupa biodiesel di Kalimantan Selatan dan oleochemical di Kalimantan Timur, dengan dukungan bahan baku intra-Kalimantan," jelas dia.
Baca juga: PT Laman Mining tersangka kegiatan tambang ilegal
Sebagai informasi tambahan kata dia, pemerintah pusat telah menetapkan enam Kawasan Industri (KI) di Kalimantan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Penetapan KI Tersebut tidak lepas dari keinginan kuat untuk mendorong berkembangnya sektor hilir (industri) di Kalimantan yang dapat menaikkan nilai tambah produk dan kesejahteraan masyarakat di daerah dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor, serta merupakan perwujudan kontribusi aktif Kalimantan dalam mengurangi Current Account Defisit (CAD).
"Tentu perlu upaya yang kuat dari berbagai pihak yang terkait untuk mengakselerasi beroperasinya kawasan-kawasan industri tersebut," jelas dia.
Selain dari hilirisasi produk sawit, untuk sumber pertumbuhan ekonomi baru yang tidak kalah penting untuk digarap oleh pemerintah dengan berbagai kebijakan dan melibatkan masyarakat yakni sektor pariwisata.
"Dari pemetaan kita, potensi dan kekayaan alam di Kalimantan sangat besar. Itu menjadi peluang untuk menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan. Tinggal keseriusan pemerintah yang bisa dalam mengembangkan bukan hanya mengandalkan anggaran pemerintah namun berbasis komoditas seperti di Banyuwangi," papar dia.
Baca juga: Pertambangan di Indonesia diminati investor China
BI dorong pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan
Selasa, 16 Juli 2019 15:00 WIB