Meulaboh (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Aceh menemukan 840 warga yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh terjangkit penyakit HIV AIDS.
Data diperoleh dari Dinas Kesehatan Aceh di Meulaboh, Selasa sebaran kasus di Kabupaten Aceh Utara 104 kasus, Kota Banda Aceh 88 kasus, Aceh Tamiang 83 kasus, Bireuen 71 kasus, Lhokseumawe 56 kasus, Kota Langsa 54 kasus, Kabupaten Pidie 53 kasus, Kabupaten Aceh Timur 53 kasus, Kabupaten Aceh Besar 50 kasus, Kabupaten Aceh Barat 13 kasus, serta sejumlah kabupaten/kota lainnya di Aceh.
Temuan ini berdasarkan data yang diperoleh dalam kurun waktu sejak tahun 2004 hingga 30 Juni 2019.
Baca juga: Tahun 2030 tidak ada lagi kematian akibat HIV-AIDS
"Hasil pemeriksaan yang dilakukan tim medis, sebagian besar penyebab jangkitan penyakit HIV/AIDS di Aceh akibat seks bebas," kata Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dr Imam Murahman kepada ANTARA di Meulaboh.
Menurutnya, sebagian besar pengidap penyakit menular yang menyerang sistem kekebalan tubuh tersebut terdiri dari kalangan wiraswasta sebanyak 40 persen, dan 20 persen kalangan ibu rumah tangga.
Sedangkan sisanya sekitar 40 persen terdiri dari sejumlah kalangan dan profesi yang tersebar di seluruh Aceh.
Sebagian besar pasien yang terjangkit penyakit menular dan mematikan tersebut kini sudah berobat di sejumlah rumah sakit yang tersebar di Kota Banda Aceh, Lhokseumawe serta Kota Langsa.
Baca juga: Kapuas Hulu jamin hak pendidikan siswa terinfeksi HIV/AIDS
Bahkan tidak jarang para penderita melakukan pengobatan di rumah sakit yang berada diluar Provinsi Aceh seperti di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Ia menjelaskan, para pasien yang terjangkit penyakit HIV/AIDS mengaku terkena penyakit tersebut saat berkunjung ke luar Provinsi Aceh dan diduga melakukan praktik hubungan seks bebas.
Bahkan tidak jarang penyakit menular ini menjangkiti kalangan milenial karena diduga melakukan praktik seks sesama jenis yakni antara laki-laki dengan sesama laki-laki.
Agar sebaran penyakit tersebut tidak semakin menular, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan praktik seks bebas dan menyimpang sehingga diharapkan dapat terhindar dari penyakit yang sangat berbahaya ini.
"Kalau disebabkan dari jarum suntik, sepertinya di Aceh belum ke arah itu (penyebabnya). Tapi kalau dari seks bebas, itu benar," kata dr Imam Murahman menambahkan.
Baca juga: Bujuk dua BUMN ikut lelang obat HIV AIDS
Baca juga: Dua napi terinfeksi HIV/AIDS
Baca juga: Layanan pemeriksaan HIV-AIDS belum merata di Papua