Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak, memberikan hadiah umroh kepada lima orang pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota itu.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Senin, mengatakan, fasilitas umroh yang diberikan kepada kelima orang PHL itu sebagai bentuk apresiasi karena telah membantu membersihkan dan merawat keindahan Kota Pontianak.
"Mereka ada yang bertugas menyapu jalan, membersihkan saluran, merawat taman maupun yang bertugas di tempat pembuangan akhir (TPA). Mereka bekerja dengan rajin, disiplin, ikhlas dan sudah bertahun-tahun. Kita berikan hadiah umroh, yang diberikan secara bergilir," kata Edi.
Menurut Edi, para PHL kebersihan dan pertamanan ini sudah selayaknya mendapat hadiah umroh karena ketekunan mereka dalam bekerja membantu Pemkot Pontianak menjaga kebersihan kota.
"Hasil kerja mereka dinilai baik dan disiplin dalam waktu. Ini sebagai bentuk apresiasi Pemkot Pontianak kepada mereka yang telah bekerja dengan ikhlas," katanya.
Sementara itu, Sattori (46) tidak mampu membendung rasa haru ketika dilepas ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah umroh. Sattori merupakan satu dari lima orang PHL yang dilepas keberangkatannya oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono hari ini.
Kelima PHL yang merupakan tenaga kebersihan dan pertamanan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wali Kota dan jajaran Pemerintah Kota Pontianak karena telah memberikan kami kesempatan untuk melakukan ibadah umroh," ujar Sattori.
Dirinya sama sekali tidak menyangka terpilih bersama keempat rekan kerjanya, berupa hadiah umroh dari Pemkot Pontianak. Ia merupakan seorang PHL yang bertugas merawat taman. "Saya bekerja mulai pagi hari," ungkapnya.
Melakukan ibadah umroh merupakan hal yang memang diimpikannya. Namun, karena penghasilan yang diperolehnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, niat itu belum dapat diwujudkannya.
"Alhamdulillah, niat saya terjawab pada hari ini bisa berangkat ke tanah suci," kata Sattori.*