Pontianak (ANTARA) - Para pegiat Sejarah, Jurnalis, Penggiat Kajian Budaya, Penggiat Literasi, Aktivis Masyarakat Sipil, serta lainnya mewacanakan dan berupaya mendorong Pemkot Pontianak untuk menghadirkan keberadaan Museum Kota Pontianak itu.
"Salah satunya dengan kegiatan Meet Up ke-3, yang dilaksanakan Di Warung kopi Bos lantai 2 jalan M Sohor, Pontianak, kata Hatta, dari Siberdaya dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Kegiatan meet Up, merupakan salah satu diskusi rutin yang di innisiasi oleh Siberdaya dalam mendiskusi tema-tema yang sedang hangat diperbincangkan, kejadian yang sedang terjadi di publik. Untuk dapat menjadi lontaran diskusi, solusi serta gerakan nyata nantinya.
"Kami coba bertemu, berdiskusi, berinteraksi untuk dapat bersama mengambil langkah-langkah. Agar museum Kota Pontianak dapat segera terealisasi," ujarnya.
Beberapa narasumber yang dihadirkan sebagai pemantik diskusi. Ada Sri Supriyanti, S.Sos dari Disdikbud Kota Pontianak. Hamdan Darsani dari Komunitas Wisata Sejarah (Kuwas) dan Khamsyahurrahman dari Pontianaksejarah. Acara yang dihelat secara swadaya ini tak disangka disangka ramai dihadiri oleh mereka yang berasal dari berbagai ragam latar belakang. Baik dari para pegiat Sejarah, Jurnalis, Penggiat Kajian Budaya, Penggiat Literasi, Aktivis Masyarakat Sipil, mahasiswa, seniman, dosen, peneliti, content creator, mahasiswa serta lainnya.
Menurut Sri Supriyanti, dari disdikbud Kota Pontianak, dalam mendirikan Museum Kota tentunya bukanlah sesuatu yang mudah, semua itu harus dikaji berdasarkan regulasi yang berkenaan dengan permuseuman. Kemudian harus ada sinergitas antara Pemkot dan masyarakat, tentunya Pemkot memberikan apresiasi terhadap wacana ini.
Menanggapi hal itu, komunitas Wisata Sejarah (Kuwas) yang sudah berdiri sejak tahun 2014 sangat mendukung dilakukannya kajian serta kerjasama antara Pemkot Pontianak dan masyarakat dalam mewujudkan keberadaan Museum. Kegiatan-kegiatan Wisata sejarah tentunya akan terasa lebih lengkap jika Kota Pontianak mempunyai Museum Kota sebagai sarana edukasi dan informasi.
Aliansi Peduli Sejarah Pontianak yang diwakili Khamsyahurrahman yang juga bergiat di Pontianak sejarah menyatakan bahwa dalam waktu dekat mereka berupaya melakukan audiensi kepada Wali Kota Pontianak untuk dapat mengajukan surat rekomendasi guna mendorong Pemkot Pontianak merealisasikan berdirinya Museum Kota Pontianak.
Menurut Hendy Erwindi, salah seorang pecinta sejarah yang turut hadir, mengomentari bahwa keinginan masyarakat (komunitas) mendorong pemerintah untuk mewujudkan museum mesti dimaknai sebagai peran serta masyarakat dalam membangun. Selayaknya peran serta ini didengar oleh pemangku kepentingan agar antara pemerintah dan masyarakat dapat berjalan selaras.
Ahmad Sofian dari Pontianak Heritage Movement, mengingatkan dan menegaskan bahwa keberadaan Museum Kota di Kota Pontianak yang diwacanakan untuk diwujudkan nantinya bukanlah sebuah tujuan.
Namun, merupakan salah satu alat, cara atau media untuk membawa Kota Pontianak menjadi lebih baik lagi. Dalam menginformasikan kepada khalayak tentang perjalanan sejarah kotanya. Agar warga kota Pontianak lebih mengetahui potensi dan sejarah setiap sisi kota.
Sehingga Pontianak sebagai kota yang sedang berkembang menjadi kota metropolitan, juga menjadi kota yang berkebudayaan, kota yang menjaga heritage-nya, kota yang ramah akan interaksi sejarahnya.
Melalui berbagai cara dan upaya seluruh masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk Menjaga Wacana Mewujudkan Museum Kota Pontianak.
Inisiasi membangun Museum kota yang sudah pernah diwacanakan oleh Wali Kota Pontianak beberapa waktu lalu, semoga akan segera terwujud, katanya.