Jenewa (ANTARA) - Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), badan global utama industri penerbangan, meminta pemerintah di seluruh dunia untuk mengambil "tindakan luar biasa" dan "menyelamatkan industri penerbangan dari bahaya keuangan" terhadap situasi COVID-19.
"Pemerintah tidak dapat mengambil pendekatan menunggu dan melihat. Kami telah melihat betapa dramatisnya situasi ini telah memburuk secara global dalam waktu yang sangat singkat. Mereka harus bertindak sekarang dan tegas," kata Direktur Jenderal IATA Alexandre de Juniac dalam jumpa pers pada Selasa (17/3/2020).
Pada 5 Maret, IATA memperkirakan bahwa pendapatan industri dapat terpukul hingga 113 miliar dolar AS dalam skenario terburuk, tanpa mempertimbangkan pembatasan besar-besaran dalam perjalanan dalam beberapa hari terakhir, De Juniac memperingatkan.
Dia mengusulkan tiga sarana keuangan - yaitu dukungan keuangan langsung, pinjaman atau jaminan pinjaman, dan keringanan pajak - bagi pemerintah di seluruh dunia untuk membantu maskapai penerbangan melawan krisis likuiditas.
"Pada waktu normal, maskapai mengangkut sekitar 35 persen dari perdagangan global. Dan setiap pekerjaan di transportasi udara mendukung 24 lainnya dalam rantai nilai perjalanan dan pariwisata - hampir 70 juta pekerjaan," kata De Juniac.
"Memprioritaskan transportasi udara - membantu maskapai penerbangan bertahan secara finansial melalui masa-masa kelam ini - akan memposisikan dunia bagi pemulihan akhirnya," tambah dia.
IATA minta pemerintah di seluruh dunia selamatkan maskapai
Kamis, 19 Maret 2020 10:08 WIB