Empat warga Timor Leste masuk wilayah indonesia lewat jalan tikus
Rabu, 25 Maret 2020 10:51 WIB
Kupang (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resort Malaka menangkap empat pelintas batas asal Timor Leste, yang memasuki wilayah Indonesia melalui jalan tikus di wilayah kabupaten Malaka.
Kepala Kantor Imigrasi Atambua K. A. Halim dihubungi ANTARA dari Kupang, Rabu (25/3) pagi membenarkan hal itu dan mengatakan empat warga Timor Leste itu saat ini sedang ditahan di Polres setempat.
Baca juga: "Jalan tikus" di Puring Kencana ditutup terkait Corona
"Saya sudah konfirmasi ke Kasat Intel Polres di sana (Malaka, red). Mereka (empat pelintas batas) ditangkap pada Selasa (24/3) kemarin dan saat ini sudah dalam penahanan, " kata dia.
Ia mengatakan bahwa empat pelintas batas usai ditangkap langsung dibawa ke RS Malaka untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah perbatasan itu.
Usai dilakukan pemeriksaan empat WN Timor Leste berinisial DG, LDA, BP, PDS itu langsung dibawa ke Polres setempat karena hasil pemeriksaan tak ditemui gejala-gejala COVID-19.
"Mereka hari ini nanti akan dibawa ke Kantor Imigrasi Atambua, untuk penanganan lebih lanjut, karena berkaitan dengan masalah keimigrasian, " ujar dia.
Baca juga: Satgas Pamtas gagalkan penyelundupan sebanyak 51 kilogram sabu
Pihak kepolisian juga kata dia tak menemukan adanya pelanggaran atau kegiatan kriminal yang dilakukan oleh empat warga negara Timor Leste itu.
Keempatnya, kata dia, kemungkinan melintas karena mempunyai keluarga di wilayah Indonesia khususnya di sekitar kabupaten Malaka itu.
"Kita tahu sendiri antara warga Indonesia khususnya di daerah perbatasan masih mempunyai hubungan kekeluargaan serta memiliki budaya yang sama dengan warga dari Timor Leste, bisa saja mereka melintas karena itu," tambah dia.
Namun untuk lebih pasti lagi kata dia ketika keempatnya diperiksa oleh pihak Imigrasi Atambua, Kabupaten Belu.
"Kita akan periksa lagi, kalau perlu dideportasi nanti akan kita deportasi mereka ke Timor Leste, " tambah dia.
Baca juga: Awasi jalur ilegal di perbatasan dari penyelundupan produk pertanian
Sebelumnya Kakanwil Kemenkuham NTT Marciana D Jone mengatakan bahwa dirinya khawatir dengan jalur-jalur tikus yang sering digunakan oleh para pelintas batas ilegal. Apalagi setelah pembatasan akses oleh pemerintah Timor Leste.
Jam operasi pos lintas batas negara di wilayah NTT Indonesia dan wilayah Timor Leste saat ini hanya dibuka mulai pukul 08.00 WITA sampai dengan 10.00 WITA.
Sementara untuk Timor Leste waktu operasi Pos Lintas Batas Negaranya dimulai pukul 09.00 - 11.00 waktu Timor Leste.
Baca juga: TransNusa batalkan semua penerbangan akibat COVID-19
Baca juga: COVID-19, AS cabut larangan impor sarung tangan medis dari Malaysia
Baca juga: Malaysia laporkan 16 kematian akibat COVID-19
Baca juga: Dampak besar di balik penundaan Olimpiade Tokyo
Kepala Kantor Imigrasi Atambua K. A. Halim dihubungi ANTARA dari Kupang, Rabu (25/3) pagi membenarkan hal itu dan mengatakan empat warga Timor Leste itu saat ini sedang ditahan di Polres setempat.
Baca juga: "Jalan tikus" di Puring Kencana ditutup terkait Corona
"Saya sudah konfirmasi ke Kasat Intel Polres di sana (Malaka, red). Mereka (empat pelintas batas) ditangkap pada Selasa (24/3) kemarin dan saat ini sudah dalam penahanan, " kata dia.
Ia mengatakan bahwa empat pelintas batas usai ditangkap langsung dibawa ke RS Malaka untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah perbatasan itu.
Usai dilakukan pemeriksaan empat WN Timor Leste berinisial DG, LDA, BP, PDS itu langsung dibawa ke Polres setempat karena hasil pemeriksaan tak ditemui gejala-gejala COVID-19.
"Mereka hari ini nanti akan dibawa ke Kantor Imigrasi Atambua, untuk penanganan lebih lanjut, karena berkaitan dengan masalah keimigrasian, " ujar dia.
Baca juga: Satgas Pamtas gagalkan penyelundupan sebanyak 51 kilogram sabu
Pihak kepolisian juga kata dia tak menemukan adanya pelanggaran atau kegiatan kriminal yang dilakukan oleh empat warga negara Timor Leste itu.
Keempatnya, kata dia, kemungkinan melintas karena mempunyai keluarga di wilayah Indonesia khususnya di sekitar kabupaten Malaka itu.
"Kita tahu sendiri antara warga Indonesia khususnya di daerah perbatasan masih mempunyai hubungan kekeluargaan serta memiliki budaya yang sama dengan warga dari Timor Leste, bisa saja mereka melintas karena itu," tambah dia.
Namun untuk lebih pasti lagi kata dia ketika keempatnya diperiksa oleh pihak Imigrasi Atambua, Kabupaten Belu.
"Kita akan periksa lagi, kalau perlu dideportasi nanti akan kita deportasi mereka ke Timor Leste, " tambah dia.
Baca juga: Awasi jalur ilegal di perbatasan dari penyelundupan produk pertanian
Sebelumnya Kakanwil Kemenkuham NTT Marciana D Jone mengatakan bahwa dirinya khawatir dengan jalur-jalur tikus yang sering digunakan oleh para pelintas batas ilegal. Apalagi setelah pembatasan akses oleh pemerintah Timor Leste.
Jam operasi pos lintas batas negara di wilayah NTT Indonesia dan wilayah Timor Leste saat ini hanya dibuka mulai pukul 08.00 WITA sampai dengan 10.00 WITA.
Sementara untuk Timor Leste waktu operasi Pos Lintas Batas Negaranya dimulai pukul 09.00 - 11.00 waktu Timor Leste.
Baca juga: TransNusa batalkan semua penerbangan akibat COVID-19
Baca juga: COVID-19, AS cabut larangan impor sarung tangan medis dari Malaysia
Baca juga: Malaysia laporkan 16 kematian akibat COVID-19
Baca juga: Dampak besar di balik penundaan Olimpiade Tokyo