Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan, Kalbar membutuhkan paling tidak 1.000 pcs Alat Pelindung Diri (APD) setiap harinya, untuk melindungi tenaga kesehatan dari paparan virus COVID-19.
"Secara umum, Kalbar memerlukan APD sekitar 1.000 pcs perhari, sehingga bantuan yang diberikan oleh banyak pihak ini sangat meringankan beban pemprov dalam memenuhi kebutuhan APD bagi tenaga kesehatan," kata Sutarmidji di Pontianak, Selasa.
Beruntung, katanya, pihaknya baru saja menerima 1.000 psc Alat Pelindung Diri (APD) dari Bank Indonesia perwakilan wilayah Kalimantan Barat untuk selanjutnya dibagikan kepada rumah sakit yang menangani pasien COVID-19.
"Alhamdulillah, baru saja saya menerima bantuan 1.000 pcs APD dari Bank Indonesia perwakilan Kalbar. APD ini akan kita salurkan kepada rumkit dan tenaga kesehatan yang akan menggunakannya," kata Sutarmidji.
Namun, menurutnya, Pemprov Kalbar tidak akan lengah dan pihaknya berupaya terus untuk penyediakan APD ini untuk mencegah jangan sampai terjadi, tenaga kesehatan kita menjadi orang pertama yang terpapar dari pasien. Makanya kita jaga benar mereka, karena petugas kesehatan adalah lini terdepan dalam penanganan wabah ini.
Sutarmidji menambahkan pihaknya akan memaksimalkan setiap bantuan yang diberikan dan dirinya sudah meminta kepada Dinkes Kalbar untuk menyiapkan APBD untuk stok satu bulan, agar semuanya bisa bekerja dengan baik.
Sementara Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalbar Agus Chusaini mengatakan penyaluran tersebut merupakan bagian dari program sosial Bank Indonesia (PSBI) yang dialihkan untuk pengadaan alat kesehatan dan bantuan medis bagi Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di daerah.
"Program ini sejalan dengan nasional," ujar dia.
Selainitu, dari PSBI juga tengah dikaji untuk warga yang terkena dampak dari COVID-19, termasuk yang pekerjaannya terkena dampak.
Pada pekan depan, kata Agus, juga akan disalurkan bantuan untuk 1.400 santri di Kalbar yang tersebar di empat pondok pesantren. Bantuan tersebut berupa masker, sabun cair, vitamin dan disinfektan.
Kalbar butuh 1.000 APD tiap hari
Selasa, 21 April 2020 18:37 WIB