Pontianak (ANTARA) - Dua Pekerja Migran Indonesia batal dipulangkan ke kampung halamannya menggunakan angkutan laut karena dari rapid test atau tes cepat hasilnya reaktif COVID-19.
"Sebelum naik kapal para PMI, kami lakukan rapid test terlebih dahulu, sesuai protokol kesehatan, yang hasilnya dua orang reaktif sehingga batal dipulangkan dan harus menjalani isolasi dulu di Pontianak," kata Kepala Kantor Pelabuhan Pontianak Rahmad Subakti di Pontianak, Minggu malam.
Dia menjelaskan, dua orang yang reaktif itu adalah suami-istri sehingga dilakukan isolasi terlebih dahulu selama 14 hari ke depannya.
"Sehingga yang bisa melanjutkan perjalanan pulang ke kampung halaman menggunakan KM Darma Rucita sebanyak 213 orang dari rencana sebelumnya 215 orang," ujarnya.
Sehingga, menurut dia, semua yang naik ke KM Darma Rucita adalah para PMI yang sudah memenuhi berbagai persyaratan kesehatan, dan barulah mereka mendapatkan tiket untuk dipulangkan ke kampung halamannya.
Sementara itu, Manajer PT Dharma Lautan Utama Kacung Muhadi membenarkan, setiap PMI yang akan naik ke KM Dharma Rucita hari ini harus semuanya lolos persyaratan kesehatan sesuai protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran pandemi COVID-19.
"Para PMI ini berangkat dari Pelabuhan Dwikora Pontianak tujuan Semarang yang akan berangkat Minggu malam ini juga," ujarnya.
Dia menambahkan, sebelum berangkat, seluruh KM sudah dilakukan penyemprotan disinfektan, dan para penumpang sebelum masuk ke KM juga harus mencuci tangan menggunakan sabun, dan di dalam KM juga disiapkan handsanitizer, serta menjaga jarak aman sehingga semua pihak harus ikut serta dalam menjaga kebersihan dan pencegahan penyebaran pandemi COVID-19.
Dia memperkirakan, tahapan pemulangan PMI dari Kalbar tujuan Pulau Jawa dan lainnya akan terus berlangsung ke depannya selama dampak COVID-19 ini.