Akibatnya, puluhan makam tersebut teredam air laut serta menyebabkan kerusakan di beberapa bagian makam.
“Ada sekitar 20 makam yang saat ini sudah diterjang abrasi dan sudah berada di laut," kata Kepala Desa Suak Ribee, Meulaboh, Aceh Barat, Teuku Razali, Minggu malam.
Baca juga: Pemdes Tebas Kuala tanam magrove cegah abrasi
Menurutnya, apabila terus dibiarkan tanpa ada penanganan serius, tidak menutup kemungkinan puluhan makam yang tergerus abrasi ini akan hanyut ke laut lepas.
Ia menjelaskan, gerusan abrasi yang terjadi tersebut sudah terjadi sejak dua pekan terakhir selama bulan Mei 2020, akibat cuaca buruk.
Agar makam tersebut dalam diselamatkan, pihaknya juga sudah berupaya menghubungi petugas penjaga makam agar segera menghubungi ahli waris, sehingga makam yang sudah terendam air laut tersebut dapat segera dibongkar dan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.
Baca juga: Dewan Sanggau Ingatkan Abrasi Di Tayan
Mengingat saat ini terjangan abrasi di sepanjang garis pantai Meulaboh yang berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia dan Samudera Hindia tersebut, saban hari semakin mengkhawatirkan.
“Terjangan abrasi ini sudah semakin parah, tidak hanya makam yang tergerus. Sebagian besar tanah dan lokasi usaha masyarakat yang berada di sepanjang bibir pantai Meulaboh juga ikut amblas ke laut,” kata Teuku Razali menegaskan.
Baca juga: LSM Sampan: Penanaman Mangrove Cegah Abrasi
Ia berharap persoalan tersebut segera mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.