Pontianak (ANTARA) - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Serikat Buruh Patriot Pancasila (SBPP) Kota Singkawang menyerahkan data buruh/pekerja yang dirumahkan dan di PHK sebanyak 425 orang yang belum pernah mendapatkan bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah.
"Harapan kami, bapak Kapolres dapat membantu buruh/pekerja yang datanya sudah kami serahkan. Data yang kami serahkan tersebut kami anggap akurat, karena ada NIK, nomor Handphone dan perusahaan tempat mereka bekerja. Sehingga pihak kepolisian bisa langsung menghubungi buruh/pekerja atau ke perusahaannya," kata ketua DPC SBPP Singkawang, Roby Sanjaya di Singkawang, Selasa.
Menurutnya, data yang diserahkan adalah data yang belum mendapat bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah. Diketahui, sementara ini data yang masuk ke Posko COVID-19 Ketenagakerjaan ada sebanyak 1.112 orang.
"Mereka terdiri dari 518 orang guru honorer di bawah Kemenag dan 593 orang buruh/pekerja formal dan informal," tuturnya.
Untuk guru honorer yang terdata tersebut, sejumlah 518 orang telah dibantu oleh relawan Singkawang Peduli COVID-19 ditambah 168 orang buruh/pekerja telah dibantu oleh Dinas Sosial.
"Sehingga masih ada 425 orang yang belum tersentuh bantuan dan telah kami serahkan data tadi langsung kepada Kapolres Kota Singkawang," katanya.
Semua yang terdata adalah buruh/pekerja yang dirumahkan dan yang di PHK. "Mereka ini benar-benar termasuk dalam kelompok yang terdampak COVID-19 sehingga perlu bantuan. Kami sangat mengharapkan kepada Kapolres agar bisa mengakomodir dengan memberikan bantuan kepada mereka," katanya.
Pihaknya sangat menyadari bahwa ini sifatnya adalah pengajuan, sehingga keputusannya tergantung pada pertimbangan dari bapak Kapolres Singkawang.
Tak lupa dia juga mengucapkan terima kasih karena telah diterima dengan baik oleh Kapolres. "Kami harapkan ke depannya tercipta kemitraan yang baik antara SBPP Kota Singkawang dengan Polres Kota Singkawang," katanya.
SBPP Singkawang sampaikan data karyawan yang dirumahkan dan di PHK kepada Polres
Rabu, 10 Juni 2020 5:24 WIB