Pontianak (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan berharap produksi dan produktivitas pertanian di Kalbar tetap tinggi dan tidak terpengaruh oleh wabah COVID-19
"Saya berharap bagaimana produktivitas petani tidak berpengaruh pada persoalan COVID- 19 karena akan berdampak pada pendapatan petani serta ketersediaan beras," ujarnya saat dihubungi di Pontianak, Kamis.
Komisi IV yang membidangi pertanian akan berupaya mempersiapkan program mendatang agar dampak pandemik ini bisa diminimalisir.
Baca juga: Produksi Beras di Kalbar hingga Juni 2020 surplus mencapai 107.106 ton
"Dampak COVID-19 di sektor pertanian yang mengalami banyak pengurangan kegiatan. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi ketersediaan pangan khususnya di Kalbar," jelas dia.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Florentinus Anum menyampaikan data terkait luas tanam periode 2 tahun 2020 yang mengalami peningkatan.
Kemudian jika di konversi dengan rata rata luas panen per hektar maka ketersediaan beras di Kalbar masih surplus. Namun ini semua perlu menjadi perhatian semua pihak karena luas tanam sangat berpengaruh dengan perawatan serta budidaya yang perlu tambahan nutrisi pupuk dan obat obatan sebagai pencegahan dan penanggulangan hama penyakit.
Kepala Divre Perum Bulog Kalbar Bubun Subroto menyampaikan kondisi terkini terkait cadangan beras yang tersedia aman untuk stok kedepannya. Sebagai lembaga negara yang menjadi urusan logistik langkah strategis tentunya sudah dipersiapkan Bulog perwakilan Kalbar.
Baca juga: Waisak di tengah pandemi COVID-19 momentum perkokoh persatuan bangsa
Terkait ketersediaan pupuk subsidi di Kalbar, perwakilan pupuk Indonesia Kalimantan barat yakni PT Pupuk Kaltim, PT Pusri dan PT Petro Kimia memastikan ketersediaan berdasarkan kuota yg sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Sejauh ini memang masih terjadi keterbatasan kuota yang ada dibandingkan kebutuhan dari luas tanam.
Jika dikalkulasikan dengan kebutuhan petani terkait pupuk subsidi untuk semua jenis di Kalbar hanya mengisi kuota sebesar kurang dari 30 persen kebutuhan pupuk yang ada berdasarkan jumlah rencana tanam dikonversi dengan kebutuhan pupuk yang direkomendasikan setiap hektarenya.
Baca juga: Daniel minta pemerintah jadikan semua stok beras milik negara
Baca juga: Daniel soroti penyebaran hoaks penyuntikan jeruk Sambas
Baca juga: Daniel minta kementerian siapkan program jaminan pangan rakyat
Daniel Johan harap produktivitas pertanian Kalbar tidak terpengaruh COVID-19
Kamis, 18 Juni 2020 10:55 WIB