Tapanuli Utara (ANTARA) - Kepala Seksi BBKSDA Sumut Wilayah IV Tarutung, Manigor Lumbantoruan, mengungkapkan, pemangsa ratusan ternak dengan mengisap darah mangsanya di Pargompulon, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara diduga tak hanya beraksi pada malam hari saja alias bukan binatang malam.
"Berdasarkan keterangan pemilik ternak yang dimangsa, binatang pemangsa ini tak hanya beraksi di malam hari saja, sebab sejumlah ternak ayam dan bebek juga dimangsa pada siang hari," terang Manigor, Minggu (21/6).
Kata dia, hal tersebut diketahui berdasarkan keterangan Saut Simanjuntak, pemilik ratusan ternak yang dimangsa, saat sejumlah ternak bebek dan ayamnya beberapa kali tetiba ditemukan terbujur mati pada siang hari, sekira pukul 13.00 WIB, dan pukul 15.00 WIB.
Baca juga: Media Asing dan "Imunitas Misterius" Bali terhadap COVID-19
"Jadi kesimpulan sementara, pemangsa ini bukan binatang malam yang hanya beraksi pada malam hari saja," sebut Manigor.
Meski pemangsa diketahui mampu beraksi siang dan malam hari, namun pihak BBKSDA setempat belum bisa menyimpulkan jenis binatang yang hanya mengisap darah mangsanya itu.
Sebelumnya, kata Manigor, saat mangsanya masih kategori ternak ayam, atau bebek, kemungkinan pemangsa jenis musang dimungkinkan sebagai dalang utama.
Namun, saat mangsanya adalah ternak babi yang memiliki bobot berat hingga puluhan kilo, jenis beruang dimungkinkan sebagai pemangsanya.
Baca juga: Para ahli bingung, banyak burung lumpuh di Australia
Baca juga: Tengkorak Misterius, Korban Tsunami Tertua ?
Makhluk misterius hisap darah ratusan ternak di Taput belum terungkap
Senin, 22 Juni 2020 16:01 WIB