Pontianak (ANTARA) - Kapolres Kubu Raya AKBP Yani Permana mengatakan berkomitmen untuk terus memberikan rasa aman, ketertiban, dan melindungi masyarakat di 10 Polsek wilayah kerja Polres Kubu Raya, karena hal tersebut merupakan "harga mati" bagi Polres Kubu Raya.
"Di usianya ke-74 tahun dan dengan berbagai peristiwa yang dihadapi Polri selama ini, Polri tetap eksis dalam proses untuk ikut mengisi pembangunan di seluruh sektor, baik ekonomi, sosial dan khususnya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Karena pada dasarnya proses pembangunan tidak terlepas dari wilayah yang aman dan itu adalah 'harga mati'," kata Yani di Sungai Raya, Rabu.
Dia mengatakan, Kabupaten Kubu Raya saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan proses pembangunan, meski dalam tiga bulan terakhir ini kita semua tahu seluruh daerah dilanda pandemi COVID-19. Tentunya kondisi ini membuat sektor pembangunan mengalami perlambatan dan begitu juga di sektor ekonomi.
"Kondisi diharapkan kita semua tidak perlu putus asa, karena dengan semangat juang kita semuanya dan hadirnya Polres Kubu Raya yang sudah 7 bulan berdiri tentunya akan menambahkan amunisi tersendiri untuk Kabupaten Kubu Raya yang terus menanjak dan terus menanjak untuk Indonesia," tuturnya.
Yani menjelaskan, perjuangan Polri hingga 74 tahun ini tidak mudah, karena berbagai hal yang dialami Polri sampai dengan akhirnya pada tahun 1998 Polri mengalami perubahan totalitas dan paradigma, baik itu kultur maupun mindset di tubuh Polri. Sehingga dengan bertambahnya usia, Polri meyakinkan siap memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, bangsa dan negara khususnya masyarakat Kabupaten Kubu Raya.
"Dalam berjuang untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat khususnya terhadap bagaimana kualitas pelayanan kami karena tujuan berdirinya Polres dan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya adalah untuk Menanjak dan Bersinar (Bekerja, Sinergi, Amanah dan Responsif)," katanya.
Di tempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyampaikan apresiasinya kepada Polres Kubu Raya yang telah menjalin kerja sama dan selalu bersinergi dengan pemerintah daerah dan ini merupakan perayaan HUT Bhayangkara yang pertama kali dilaksanakan di Polres Kubu Raya sejak berdiri 19 November 2019 lalu.
"Tentunya kehadiran Polres Kubu Raya yang sudah 12 tahun dinantikan sejak pemekaran dari Kabupaten Pontianak (sekarang berganti nama Kabupaten Mempawah) pada 17 Juli 2007 lalu, tentunya sinergitas dalam menciptakan situasi yang lebih kondusif menjadi suatu kebutuhan. Tidak hanya sandang, pangan dan papan saja, melainkan memberikan rasa aman sudah menjadi kebutuhan utama bagi kita untuk masyarakat," kata Muda.
Dia menambahkan, dengan jumlah penduduk lebih dari 600 ribu jiwa dan 169 ribu rumah tangga yang tersebar di 10 Polsek ini diharapkan dapat memberikan injeksi bagi pemerintah daerah dalam membantu menjaga Kamtibmas. Meski saat ini dalam situasi menghadapi pandemi COVID-19, justru sinergitas Polri dan Pemerintah daerah harus lebih semangat lagi dalam memberikan ketenangan dan ketertiban di masyarakat luas.
"Untuk di Kubu Raya, tentunya dengan langkah-langkah mengkondusifkan keamanan dan ketertiban masyarakat dalam memperkuat desa-desa supaya orang tidak banyak urbanisasi dan pada akhirnya desa-desa akan lebih produktif lagi, pengangguran juga bisa cepat dikurangi dengan percepatan bagaimana masyarakat tidak meninggalkan desa-desa," kata Muda.
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Kubu Raya Agus Sudarmansyah menilai, meski Pores Kubu Raya baru berdiri 7 bulan, namun keberadaannya sudah bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dan reaksi cepat yang ditunjukkan Polres Kubu Raya dalam menyikapi persoalan Kamtibmas.
"Kita sangat mengapresiasi peran polsek yang ada di 9 Kecamatan yang menjadi ujung tombak dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat. Tentunya peran Polsek itu juga sangat luar biasa dalam menyikapi dinamika yang akhir-akhir ini semakin tinggi," katanya.
Baca juga: Bupati Karolin: Polri semakin profesional meski di tengah pandemi
Baca juga: Tertangkap kamera Kapolsek Putussibau Selatan "Suap" anggota TNI
Baca juga: Polisi bantu keluarga penderita penyakit retardasi mental dan hidrosefalus