Pontianak (ANTARA) - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau SAR Pontianak, membantu pencarian Djarkasi (63), warga Gang Sosial, Kelurahan Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalbar, yang tenggelam di Sungai Kapuas.
"Pencarian kami lakukan sejak Rabu (1/7) malam hingga hari ini, tapi korban belum ditemukan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Yopi Haryadi di Pontianak, Kamis.
Pihaknya mendapat laporan dari warga bahwa Djarkasi ini telah tenggelam pada Rabu (1/7) sekitar pukul 16.00 WIB. Korban sebelumnya terlihat menggunakan sampan sedang memasang pukat di Sungai Kapuas, namun hingga kini tidak diketahui nasibnya.
Menurut Yopi, Djarkasi diketahui jatuh atau tenggelam oleh warga setempat karena hingga saat ini korban belum kembali ke rumah setelah sebelumnya diketahui turun ke Sungai Kapuas mengunakan sampan dan hendak menangkap ikan.
Begitu mendapatkan laporan dari warga, adanya orang jatuh dan tenggelam, tim SAR Pontianak langsung menurunkan tim ke lokasi kejadian tersebut.
"Dalam usaha pencarian itu, kami telah memberangkatkan satu tim rescue lengkap dengan peralatan evakuasi, medis, komunikasi, selam dan APD COVID-19. Pencarian juga melibatkan Polresta Pontianak, SAR Polda Kalbar, RSUD Soedarso, keluarga korban dan masyarakat setempat hingga hari ini," kata Yopi.
Sementara itu, berdasarkan keterangan saksi Ardihan M Yusup (66) warga setempat, sekitar pukul 17.00 WIB, saksi mengetahui korban turun ke Sungai Kapuas menggunakan sampan untuk mengangkat pukat. Namun sekitar pukul 17.30 WIB, saat saksi pergi mandi ke Sungai Kapuas melihat sampan yang dinaiki oleh korban hanyut tanpa ada korban, kemudian sampan tersebut dipinggirkan ke Sungai Kapuas dan saksi kemudian memberitahukan kepada keluarga korban dan warga sekitar.
Hingga saat ini korban masih dalam pencarian oleh tim SAR dan Polairud Polda Kalbar.
Baca juga: Perahu terbalik di Sungai Buruku, 20 orang hilang
Baca juga: Warga Kapuas Hulu Hilang Di Sungai Kapuas
Baca juga: BPBD Kapuas Hulu cari tiga warga Sambas yang tersesat jalan kaki dari Malaysia