Kabupaten Kubu Raya perkuat kemandirian pondok pesantren

Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen memperkuat eksistensi seluruh pondok pesantren yang ada di daerah itu dengan diterbitkannya Peraturan Bupati tentang Penguatan pondok pesantren menuju kemandirian.

"Meskipun berbagai program pembangunan dan pembinaan bagi pondok pesantren telah ada sejak awal berdirinya Kubu Raya, namun kita tetap bertekad untuk meningkatkan kualitas penguatan tersebut," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Selasa.

Dikatakan, sejak Kubu Raya berdiri dulu tentu program-program sudah ada, baik di kesehatan, pendidikan, kesra, dan pembangunan-pembangunan fisik yang nantinya diperkuat.

Dia menambahkan termasuk juga ekonomi produktif di pertanian, pangan, hortikultura yang dari dulu ada life skill dengan pondok-pondok yang ada. Kemudian juga program-program untuk memperkuat pelatihan-pelatihan bagi santri.

Ia menyambut baik berbagai masukan dari para pimpinan pondok pesantren, karena keberadaan pondok pesantren yang di Kubu Raya terbanyak se-Kalimantan Barat itu merupakan aset berharga daerah menciptakan generasi religius.

"Pondok pesantren ini adalah aset yang luar biasa bagi kami, karena di sini menghasilkan santri yang menjadi penjaga moral dan memperkuat sumber daya manusia generasi umat," tuturnya.

Untuk memperkuat kelembagaan, ia telah mengundang sejumlah pengurus Ponpes untuk merumuskan dan menyepakati upaya untuk memperkuat eksistensi pondok pesantren.

"Nah, untuk penguatan ini akan saya keluarkan peraturan bupati tentang penguatan program-program sarana dan prasarana pondok pesantren di Kubu Raya untuk kemandirian," katanya.

Dia menambahkan penguatan pondok pesantren berkorelasi langsung dengan upaya menjaga eksistensi pondok agar tetap produktif. Khususnya di tengah pandemi COVID-19 dan era kenormalan baru.

Meskipun proses belajar mengajar belum berlangsung normal, upaya persiapan harus dilakukan, karena pendidikan di pesantren tidak hanya bersifat akademis tapi juga karakter, katanya.

"Tidak hanya santri kuat secara pendidikan tapi juga secara karakter bisa produktif. Mereka tidak jadi pengangguran karena bisa produktif menghasilkan produk-produk yang bisa diandalkan. Apakah itu di sektor pertanian, perikanan, peternakan, maupun sektor usaha produksi hasil olahan yang nantinya bisa dipasarkan," katanya.