Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut pandemi wabah virus Corona atau COVID-19 tidak memberikan dampak pada penurunan permintaan sapi di tingkat peternak setempat menjelang hari raya kurban atau Idul Adha 1441 Hijriah.
"Kemarin itu mulai H-30 (awal Juli) kami memantau tempat-tempat penampungan sapi di Bantul, rata-rata hampir sama permintaan, semua diprediksi tidak ada pengurangan," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Joko Waluyo di Bantul, Rabu.
Menurut dia, dari hasil pemantauan di tempat penampungan sapi yang sekitar 60 titik, para peternak menyatakan permintaan sapi dari masyarakat untuk hewan kurban di hari yang sama jelang Idul Adha masih sama dengan tahun lalu, sehingga pandemi COVID-19 tahun ini tidak menurunkan permintaan sapi.
Baca juga: Kementan terbitkan surat edaran pelaksanaan kurban di tengah pandemi
"Jadi saya prediksi tahun dulu dengan tahun sekarang pada posisi tiga minggu jelang hari raya kurban ini kelihatannya sama, walaupun di musim COVID-19 tidak ada penurunan, seandainya ada pun tidak signifikan," katanya.
Dia menjelaskan, kebutuhan hewan kurban di Bantul pada Lebaran Haji tahun lalu mencapai sekitar 20 ribu ekor, baik sapi, domba dan kambing. Sementara pada tahun ini produksinya hampir sama, mengingat hasil pantauan ke peternak tidak ada penurunan permintaan.
Sementara itu, pemilik tempat penampungan sapi di Desa Seloharjo Pundong Bantul, Parjono mengatakan, bahwa permintaan sapi untuk hewan kurban tahun ini tidak ada penurunan, dia menyebut pada sebulan menjelang hari raya atau awal Juli sudah dapat menjual sekitar 40 sapi.
"Kemarin 30 sebelum hari H sudah laku 40 ekor, namun sekarang sudah 48 ekor, terus ini ada pesanan sebanyak 23 ekor untuk tanggal 20 Juli nanti sudah siap sapinya. Jadi permintaan masih sama seperti tahun kemarin," kata Kepala Pedukuhan Bobok Tempel Desa Seloharjo tersebut.
Dia mengatakan, pada menjelang hari raya kurban tahun ini, menyediakan sebanyak 100 sapi, dengan telah terjual 48 ekor dan akan memenuhi pesanan 23 ekor dari pembeli di Yogyakarta. Dia optimis sapi yang disediakan habis terjual mengingat masih ada beberapa minggu dan pesanan yang sedang disiapkan.
"Ada juga dari Cirebon minta 10 ekor, ke Cirebon sudah empat kali mengirim. Saya stok 100 sapi, biasanya habis sisa satu atau dua ekor, tahun-tahun lalu sisa tidak lebih tiga ekor, soalnya diperkirakan segitu yang pesan. Dan ini ada satu masjid di Mrisi Sewon yang minta 11 ekor," katanya.
Baca juga: Permintaan Hewan Kurban Di Pontianak Meningkat
Baca juga: Pemkot Singkawang sosialisasi penyembelihan hewan kurban melalui medsos
Baca juga: Penyembelihan hewan kurban harus terapkan protokol kesehatan