Pontianak (ANTARA) - Sekretaris Panitia Festival Film Pelajar Khatulistiwa (FFPK) 2020, Firza Hasan mengatakan bahwa antusias para sineas pelajar di Kalbar untuk mengikuti Festival Film Pelajar Khatulistiwa 2020 cukup besar dan hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya para peserta yang menghubungi dan mengunduh formulir pendaftaran.
"Kita merasa antusias para pelajar untuk berpartisipasi cukup tinggi ya, hingga saat ini sudah ada 40 peserta yang telah mengunduh formulir dari panitia. Saya rasa jumlah tersebut akan terus bertambah," ujarnya di Pontianak, Senin.
Ia menilai hasil Roadshow yang dilakukan di sejumlah daerah seperti di Sintang, Singkawang, dan beberapa daerah lainya mempengaruhi animo pelajar untuk mendaftar.
"Hasil roadshow ke Singkawang dan Sintang mendapat antusias positif pada penggiat film di daerah untuk mendukung para anak didiknya dan pelajar khusus untuk berkompetisi," ujarnya.
Ia juga mengharapkan para pelajar dari berbagai sekolah swasta maupun negri di Kota Pontianak agar tak mau ketinggalan untuk ikut berpartisipasi pada festival film pelajar.
"Semua Crue, pemain dan pembina di berikan sertifikat penghargaan," ujarnya
Sementara itu, Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Kalimantan Barat Zulfydar Zaidar Mochtar mengharapkan para pelajar di Kalbar secara umum dapat memanfaatkan momentum festival film pelajar Khatulistiwa 2020 untuk terus mengasah kreativitas, meski saat ini wabah covid 19 masih mengepung Indonesia.
"Kita banyak berharap para pelajar SMP dan SMP mampu mengambil peluang ini. Bagi para pemenang selain mendapatkan uang pembinaan jutaan rupiah dan Thropy, panitia juga memberikan beasiswa pelatihan penggarapan sebuah film," ujarnya.
Oleh karena itu, silahkan para pelajar dapat berpartisipasi dan mengekspresikan karyanya ke khalayak ramai pada festival film yang akan di selenggarakan dengan semarak namun tetap disiplin Protokol kesehatan.
"Silahkan berkreasi tetapi jangan sampai lupa dengan tema yang diusung, yakni tentang new normal," ujarnya.
Dirinya berharap para guru pembina dan kepala sekolah memberikan bimbingan dan mengarahkan untuk menghasilkan karya terbaik untuk dikompetisikan pada waktunya.
"Jangan lupa saat pengambilan gambar, syuting untuk selalu disiplin menerapkan Protokol kesehatan," kata dia.