Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson meminta kepada tiga pemda (Pemkab Sanggau, Kayong Utara dan Sekadau) agar bisa mengirimkan sampel pemeriksaan tes usap untuk mengantisipasi ledakan kasus COVID-19 di tiga daerah tersebut.
"Sampai tanggal 21 September hari ini, ada tiga daerah di Kalbar yang masih berada di zona hijau COVID-19, yaitu Kabupaten Sanggau, Bengkayang dan Kayong Utara. Tiga daerah ini masuk zona hijau bukan karena tidak ada kasus, tapi pemda nya tidak mengirimkan sample tes usap," kata Harisson di Pontianak, Senin.
Dirinya mengingatkan, untuk daerah yang masih berada di zona hijau, mereka tidak mengirim sampel untuk pemeriksaan, sehingga mereka masih zona hijau.
"Kita minta perhatian dari tiga pemda ini agar bisa menjadi perhatian besar, karena jika tidak melakukan pemeriksaan, sewaktu-waktu kasusnya bisa meledak dan sangat membahayakan masyarakat di kabupaten itu," tuturnya.
Harisson memaparkan, dari data Bersatu Melawan COVID-19 tanggal 21 September, zona resiko penularan risiko di Kalbar berada pada zona kuning.
Sementara untuk level kabupaten/kota, zona orange (kategori sedang) antara lain di daerah Kota Singkawang, Kubu Raya, Sintang dan Kota Pontianak, sedangkan untuk zona kuning (risiko rendah) antara lain Kabupaten Kapuas Hulu, Sambas, Ketapang, Bengkayang, Mempawah, Melawi dan Landak.
"Sementara untuk daerah yang masih berada di zona hijau (tidak ada kasus) adalah Kabupaten Sanggau, Kayong Utara dan Sekadau," katanya.
Harisson kembali mengingatkan, melihat semakin tingginya angka terkonfirmasi COVID-19 di Kalbar, masyarakat diharapkan tidak menganggap remeh COVID-19.
"Jangan lagi ngeyel dan menganggap ini tidak ada. Tetap gunakan masker, selalu cuci tangan dan jaga jarak, bila perlu jauhi orang yang tidak menggunakan masker, karena mereka berpotensi menularkan COVID-19 kepada kita," kata Harisson.
Inilah penyebab tiga daerah di Kalbar masuk zona hijau
Senin, 21 September 2020 18:45 WIB