Jakarta (ANTARA) - Video yang mengatasnamakan Aliansi Dokter Dunia, mengklaim COVID-19 seperti virus flu biasa dan tidak berbahaya, tengah viral di sejumlah platform media sosial.
Video yang memuat pernyataan gabungan dari dokter, ilmuwan, dan aktivis perdamaian itu, turut diunggah akun Lulu Al Zahsy di Youtube, pada 27 Oktober 2020.
Dalam cuplikan gambar berdurasi sekitar sembilan menit tersebut, tampak seorang pria bernama David Kurten yang mengaku sebagai Anggota Majelis London dan merupakan lulusan kimia.
David, pada menit ke-3 video itu, mengatakan politikus dan media membangun ketakutan masyarakat terhadap COVID-19, dengan melebih-lebihkan bahaya-nya.
"Kenyataan-nya adalah bahwa (COVID-19) itu tidak lebih jahat dari musim flu yang buruk," sebut David dalam video itu.
Namun, benarkah COVID-19 merupakan flu biasa seperti termuat dalam video itu?
Penjelasan:
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam keterangannya pada 17 Maret 2020 menegaskan bahwa influenza dan COVID-19 disebabkan oleh virus yang berbeda.
Perbedaan penting antara kedua virus itu terletak pada kecepatan penularan virus, subjek penular virus, serta kelompok rentan terdampak virus tersebut.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, Influenza (flu) dan COVID-19 adalah penyakit pernapasan yang menular, tetapi disebabkan oleh virus yang berbeda.
COVID-19 disebabkan oleh infeksi virus korona baru (disebut SARS-CoV-2) dan flu disebabkan oleh infeksi virus influenza. Selain itu, COVID-19 menyebar lebih mudah daripada flu dan menyebabkan penyakit yang lebih serius pada beberapa orang.
Mengacu pada laporan Kominfo, Virus Corona jenis baru sejauh disebut telah membunuh lebih banyak orang, dibandingkan dengan jumlah korban pada lima flu musiman.
Klaim: COVID-19 disebut sebagai flu biasa
Rating: Salah/Disinformasi
Baca juga: Pesan pendataan imunisasi COVID-19 adalah hoaks
Baca juga: Vaksin COVID-19 dapat merusak DNA seseorang? Ini faktanya
Baca juga: Pria dihukum mati di Suriah karena beragama Kristen? Ini penjelasannya
COVID-19 disebut sebagai flu biasa? Ini faktanya
Kamis, 29 Oktober 2020 9:25 WIB