Kapuas Hulu (ANTARA) - Operasi gabungan Tim pengawasan orang asing (Timpora) memeriksa kelengkapan dokumen tujuh warga asing, tiga diantaranya dari perusahaan Pemerintah Federal Jerman Deutshe Gesellschaft fur Internasional Zusammenarbeit (GIZ) yang hendak berangkat ke Pontianak melalui Bandara Pangsuma Putussibau wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
" Ada lima orang WNA kita temukan di ruang keberangkatan di Bandara Pangsuma Putussibau, tiga orang merupakan GIZ yang memiliki dokumen lengkap secara keimigrasian," kata Kepala Kantor Imigrasi Putussibau, melalui Kasubsi Teknologi Informasi, Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Sujarmono Simamora, usai operasi gabungan Timpora, di Putussibau ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis.
Disampaikan Sumarjono, WNA yang tergabung dalam GIZ secara resmi datang ke Kapuas Hulu dengan tujuan ke Pemkab Kapuas Hulu menindaklanjuti lanjuti kerjasama Pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jerman.
Kedatangan tiga WNA dari GIZ tersebut sejak Selasa (23/3/2021) ke Dinas Pertanian Kapuas Hulu dan bertemu Bupati atau Wakil Bupati Kapuas Hulu, kemudian pada Rabu (24/3/2021) pihak GIZ tersebut mengunjungi perkebunan karet di Kecamatan Boyan Tanjung dan Mentebah.
Menurut dia, rata-rata WNA yang bekerja di GIZ datang menggunakan visa dinas, bahkan ada yang menggunakan Ijin Tinggal Tetap (ITAP) karena sudah menikah dengan warga Negara Indonesia.
" Jadi pada dasarnya, semua dokumen keimigrasian WNA yang bekerja di GIZ sudah lengkap," kata Sujarmono.
Selain itu, di Bandara Pangsuma Putussibau juta ditemukan dua WNA asal Negara India dan Negara Inggris, dimana keduanya menggunakan visa berkunjung.
" Kebetulan yang dari Negara Inggris itu sudah menikah dengan warga Kalimantan yang keluarganya tinggal di Sungai Utik Kecamatan Embaloh Hulu, semua dokumen keimigrasian lengkap," jelas Sujarmono.
Tidak hanya itu, Tim gabungan juga melakukan operasi gabungan ke Yayasan Misionaris Masyarakat Pedalaman (MMP) di Dusun Suai Desa Melapi Kecamatan Putussibau Selatan dan ditemukan dua orang WNA dari Negara Inggris dan Korea.
" Total WNA di Yayasan MMP itu ada 21 WNA dari beberapa negara, semua dokumen keimigrasian WNA di yayasan tersebut juga lengkap dengan menggunakan Ijin tinggal sementara dan ijin tinggal tetap, sementara yang kita temukan tadi dua WNA, yang lainnya sedang berada di daerah pembinaan keagamaan," kata Sujarmono.
Dikatakan Sujarmono, pengawasan orang asing tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Imigrasi Putussibau bersama tim gabungan yang melibatkan sejumlah pihak, baik dari Pemkab Kapuas Hulu, TNI, Polri mau pun dari sejumlah jurnalis media, Taman Nasional Betung Kerhiun Danau Sentarum (TNBKDS) serta Kantor Kementerian Agama Kapuas Hulu dari Kejaksaan Negeri Kapuas Hulu.
" Kami berharap kerjasama Timpora kedepannya semakin lebih baik lagi dalam rangka pengawasan orang asing yang masuk dan melakukan aktivitas di wilayah Kapuas Hulu, kami mohon dukungan semua pihak termasuk ketingkat desa," pesan Sujarmono.
Baca juga: Komnas HAM Malaysia sambut baik vaksin gratis untuk WNA
Baca juga: Daftar 20 negara yang warganya dilarang masuk Arab Saudi
Baca juga: 153 warga negara Tiongkok tiba di Bandara Soetta langsung dikarantina
Timpora gelar operasi gabungan di Bandara Pangsuma Putussibau
Kamis, 25 Maret 2021 15:31 WIB
Kebetulan yang dari Negara Inggris itu sudah menikah dengan warga Kalimantan yang keluarganya tinggal di Sungai Utik Kecamatan Embaloh Hulu, semua dokumen keimigrasian lengkap,