Pontianak (ANTARA) - Perum Damri Cabang Pontianak saat ini terus mengembangkan layanan dan mulai menyasar di daerah perbatasan Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dengan Sarawak, Malaysia yang menargetkan awal Mei 2021 akan membuka rute Pontianak – Aruk.
“Layanan komersil bus Damri rute Pontianak – Aruk di Kabupaten Sambas atau di daerah beranda negeri kami targetkan awal Mei 2021 ini sudah dibuka,” ujar General Manager Perum Damri Cabang Pontianak, Heri Indra Setiawan di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan untuk bus yang disediakan tahap awal yakni bus medium dengan jumlah 39 kursi. Pihaknya akan melihat dan tes pasar terlebih dahulu, jika penumpang ramai akan menyediakan bus jenis lainnya.
“Jika permintaan tinggi tidak menutup kemungkinan bus lebih besar akan kita hadirkan ke Aruk tersebut,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa hadirnya layanan Damri hingga ke daerah perbatasan sebagai upaya mendukung koneksi antara daerah hingga ke beranda negeri. Apalagi menurutnya daerah Aruk dan sekitarnya Temajuk merupakan kawasan strategis pengembangan pariwisata atau pembangunan nasional.
“Sejauh ini layanan bus yang standar belum ada dan kami siap mendukung. Apalagi hal ini sudah didukung penuh oleh Gubernur Kalbar sejak tahun lalu. Kemudian ini juga sejalan dengan Inpres Nomor 1 tahun 2021, tentang percepatan pembangunan ekonomi pada kawasan perbatasan negara di Aruk, Mootain dan Skouw. Kabupaten Sambas satu di antara daerah perbatasan,” katanya.
Menurutnya, Damri juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Sambas dan pihak PLBN Aruk. Semua siap bekerjasama dan mendukung agar mobilitas orang dan barang dari pusat kota provinsi hingga ke perbatasan terutama di Kabupaten Sambas lancar.
“Kembali, kita ingin mendukung akses transportasi di perbatasan lancar dan kita mendukung aktivitas berwisata di daerah perbatasan mudah. Kami juga siap menyediakan nanti dari Aruk ke Temajuk. Sehingga ini mendukung pengembangan pariwisata di daerah tersebut,” katanya.
Bahkan menurutnya, Damri Pontianak juga sudah mengusulkan dan Kementerian Perhubungan RI akan memberikan penugasan layanan di daerah perbatasan tersebut.
“Kami akan juga diberikan penugasan layanan perintis dari pemerintah untuk di daerah perbatasan di Aruk tersebut. Layanan penugasan tersebut ditargetkan pada 2022 mendatang. Semoga dengan akses transportasi mudah, aktivitas ekonomi, pariwisata, pendidikan serta lainnya semakin baik. Sehingga upaya Presiden membangun dari perbatasan atau pinggiran terus hadir,” katanya.