Pontianak (ANTARA) - Komoditas Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kalbar pada periode II April mencatat harga tertinggi sepanjang tahun 2021 ini yakni untuk umur 10-20 tahun mencapai Rp2.236,76 per kilogram.
“Berdasarkan hasil penetapan harga untuk periode II April 2021 yang berlaku hingga pertengahan Mei 2021 telah mencatat harga tertinggi sepanjang delapan kali penetapan di 2021 ini,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Kalbar, Heronimus Hero di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa tren permintaan minyak kelapa sawit mentah atau CPO dunia terus meningkat dan hal itu mendorong harga TBS sawit di Kalbar terus membaik dan stabil untuk harga tertinggi di atas Rp2.000 per kilogram.
“Harga TBS sawit untuk periode sebelumnya I April 2021 ditetapkan untuk usia 10 – 20 tahun Rp2.216.20 per kilogram dan Periode II kembali naik mencapai Rp2.236,76 per kilogram. Harga stabil tinggi karena faktor permintaan CPO tinggi. Untuk harga CPO sendiri saat ini di Kalbar Rp9.910,08 dan periode sebelumnya Rp9.772,72,” kata dia.
Hero menambahkan selain faktor permintaan luar, permintaan CPO dalam negeri kini juga meningkat. Hal itu karena oleh kebijakan pemerintah untuk kebijakan B20 dan B30.
"Penyerapan pasar untuk dalam negeri sekarang juga sudah tinggi dengan adanya kebijakan B30 oleh pemerintah. Jadi permintaan luar tinggi dan penyerapan pasar dalam negeri besar maka harga naik,” katanya/
Hero mengatakan dengan kenaikan harga TBS atau sawit secara umum tentu akan berkorelasi terhadap peningkatan petani dan perusahaan perkebunan tersebut.
“Harapan kita harga seperti ini terus stabil dan mengalami kenaikan. Dengan harga naik tingkat kesejahteraan petani membaik karena pendapatan naik tersebut,” kata dia.
Sementara itu, tingkat kesejahteraan petani di Kalbar yang diukur melalui Nilai Tukar Petani (NTP) oleh BPS Kalbar mencatat semakin membaik. Membaiknya NTP di Kalbar tidak terlepas oleh naiknnya harga komoditas unggulan Kalbar termasuk dari sawit.
NTP Kalbar April 2021 sebesar 122,80 poin naik 1,65 persen dibanding NTP bulan Maret 2021 sebesar 120,82 poin. Hal ini disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani naik 1,93 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani naik 0,28 persen.
NTP masing-masing subsektor pada April 2021 yakni NTP tanaman padi palawija 93,52 poin turun 1,01 persen, NTP hortikultura 106,89 poin naik 0,45 persen, NTP tanaman perkebunan rakyat 138,07 poin naik 2,53 persen, NTP peternakan 97,47 poin naik 1,81 persen dan NTP perikanan 104,44 poin turun 0,23 persen.
Baca juga: Permintaan CPO meningkat, harga TBS Kalbar di atas Rp2.000 per kilogram
Baca juga: TBS kelapa sawit di Kalbar stabil diharga Rp2.000 per kilogram
Baca juga: Harga TBS sawit di Kalbar capai Rp2.231,15 per kilogram