Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan bahwa tata kelola sektor ekonomi di daerah harus dipaksakan saat pandemi COVID-19 melalui inovasi.
"Tata kelola sektor perekonomian harus dipaksa berkembang karena saat pandemi ini kita harus berinovasi, intinya semuanya tergantung kita. Saya yakin jika semua dikerjakan bersama sesuai dengan sektornya maka Kalbar akan mampu bersaing dengan daerah lainnya," ujarnya saat seminar nasional dengan tema pemulihan perekonomian ekonomi pasca vaksinasi di Pontianak, Sabtu.
Sementara terkait pertumbuhan ekonomi Triwulan I 2021 Kalbar yakni 0,10 persen. Angka pertumbuhan itu menurutnya jauh lebih baik dibanding daerah lainnya.
"Pertumbuhan ekonomi di Kalbar Alhamdulillah
sudah 0,10 persen. Artinya kita sudah lebih baik dari daerah lainnya," kata kata dia.
Ia menyebutkan pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan andil dari beberapa sektor.
"Pertumbuhan ekonomi tersebut andil dari beberapa sektor, itu harus terus di dorong agar Kalbar mampu bersaing dengan daerah lain. Misalnya listrik saja masih impor dari Malaysia 20-25 persen. Padahal kita bisa menggunakan panel surya," katanya.
Dirinya yakin jika semua dikerjakan bersama sesuai dengan sektornya maka Kalbar akan mampu bersaing dengan daerah lainnya.
Sementara itu Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Antonius Suprayogi pada acara yang sama mengatakan setelah pemberian vaksin diharapkan mampu meminimalisir penularan dan perekonomian kembali pulih.
"Pemberian vaksin diharapkan mampu meminimalisir penularan dan perekonomian kembali pulih, misalnya seperti program presiden untuk program vaksinasi COVID-19 yang diberikan secara gratis dan masyarakat tidak dikenakan biaya sama sekali," katanya.
Dirinya juga mengatakan masyarakat juga harus mampu menerapkan protokol kesehatan agar keadaan kembali normal dan perekonomian kembali pulih.
"Mari bersama kita disiplin terapkan protokol kesehatan COVID-19. Sehingga bisa memutus rantai wabah saat ini," ajak dia
Sutarmidji: Tata kelola ekonomi harus inovatif saat pandemi
Minggu, 23 Mei 2021 5:05 WIB