Pontianak (ANTARA) - Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat Muda Mahendrawan mengingatkan masyarakat untuk selalu memanfaatkan informasi dari BMKG terkait kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan dengan transportasi sungai/laut demi menjaga keselamatan bersama.
"Saya sebelumnya menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kecelakaan air di sungai Maklije (Tanjung Gunung Gadung ) pada hari Minggu kemarin. Musibah ini tentu menjadi kesedihan bagi masyarakat Kubu Raya dan saya pribadi beserta keluarga juga terpukul dengan kejadian tersebut," kata Muda di Sungai Raya, Rabu.
Muda mengingatkan kepada masyarakat, khususnya bagi pemilik kendaraan air yang membawa penumpang untuk lebih hati-hati dan tidak memaksakan diri jika melihat kondisi cuaca kurang bersahabat.
Untuk itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan informasi dari BMKG sebelum bepergian, apa lagi jika akan menggunakan transportasi air.
"Kita bukan mencari kesalahan, namun dalam hal ini, setidaknya menjadi pelajaran bagi kita bersama, agar ke depan bisa lebih hari-hati karena siapa pun pastinya tidak ingin terlibat dalam suatu kecelakaan apa lagi sampai menyebabkan hilangnya banyak nyawa," tuturnya.
Terkait kecelakaan yang terjadi di perairan Kubu Raya tersebut, Muda mendoakan agar para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang berhasil selamat dapat tabah.
Seperti di ketahui, seperti diberitakan sebelumnya, sebuah sampan motor yang berisikan satu rombongan keluarga tenggelam, yang diduga kuat karena diterjang ombak akibat cuaca buruk di sekitar perairan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya.
Atas kejadian tersebut, kantor Search dan Rescue (SAR) atau Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat menyatakan bahwa ketiga penumpang sampan motor yang tenggelam dalam perjalanan dari Batu Ampar menuju Munggu Linang, Kabupaten Kubu Raya.
"Ketiga korban tenggelam yang kami temukan tersebut, yakni Putri Khumairah (7), kemudian Apriadi dan Tini yang ikut dalam peristiwa tersebut, dan kedua orang tuanya selamat," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Yopi Haryadi di Pontianak.
Dia menjelaskan, korban terakhir ditemukan juga tidak jauh lokasinya dari dua korban sebelumnya yang terlebih dahulu ditemukan, yakni atas nama Anisa Rofli (3), dan Wiwik Aliansyah (29), sementara Ahktar Khunair (11) meninggal di Puskesmas.
Yopi menambahkan setelah menemukan Putri maka proses pencarian sudah selesai dan rangkaian dari pencarian oleh tim gabungan juga ditutup.
Dalam kesempatan tersebut, Yopi mengimbau kepada masyarakat agar lebih mengutamakan akan pentingnya prosedur keselamatan dalam bertransportasi, khususnya pengguna transportasi air, misalnya kendaraan yang akan digunakan di cek kondisinya, kemudian tidak membawa penumpang melebihi kapasitas yang ada, serta harus tersedianya alat keselamatan diri untuk mengantisipasi keadaan darurat yang bisa terjadi kapan saja.