Ia mengatakan bahwa sinergitas antara PLN dan Pemerintah Kabupaten sangat diperlukan untuk pengembangan Kabupaten Kubu Raya ke depannya.
"Saya juga mengapresiasi masyarakat Desa Pinang Luar yang sudah beralih menjadi pelanggan listrik prabayar, dan saya berharap langkah ini dapat diikuti oleh warga desa lainnya yang ada di Kabupaten Kubu Raya," tutur Sujiwo.
Ia juga mengakui bahwa banyak kemudahan yang diberikan oleh PLN melalui teknologi listrik prabayar, dan infrastruktur penunjangnya juga banyak, salah satunya dengan berbagai kemudahan pembelian voucher listrik lewat aplikasi PLN Mobile, dimanapun dan kapanpun, mulai dari harga terkecil, yakni sebesar Rp. 5.000,-
"Menggunakan listrik prabayar ini pastinya lebih hemat, praktis, dan aman," tegas Sujiwo.
Sementara itu, Manager Mekanisme Niaga dan Pengendalian Piutang PLN Kalbar, Yandrison, mengungkapkan bahwa untuk melayani pelanggan di Desa Pinang Luar, PLN telah mengoperasikan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 22 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 24,5 kms, dan gardu distribusi sebanyak 14 buah dengan total kapasitas sebesar 500 kVA.
Menurutnya, pilihan warga Desa Pinang Luar yang telah beralih menjadi pelanggan listrik prabayar sangat tepat sebab saat ini di Kalimantan Barat pelanggan PLN yang menggunakan sistem prabayar ada sebanyak 872.224 pelanggan, atau sebesar 65% dari total pelanggan yang seluruhnya berjumlah 1.330.042 pelanggan.
"Artinya bahwa saat ini semakin banyak pelanggan kami yang tertarik untuk menggunakan sistem prabayar karena memang terbukti lebih mudah, aman, dan praktis," pungkas Yandrison.
Baca juga: 96.886 pelanggan di Papua sudah unduh PLN Mobile
Baca juga: PLN catat 148 ribu petani bergabung dalam program listrik agrikultur
Baca juga: PLN listriki 75.278 desa dorong pergerakan ekonomi masyarakat
