Pontianak (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mencatat bahwa produksi padi di Kalbar untuk periode Januari- September 2021 sebanyak 641,36 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) dari realisasi luas panen 204,40 ribu hektare.
"Produksi padi di Kalbar sepanjang Januari hingga September 2021 diperkirakan sekitar 641,36 ribu ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 75,75 ribu ton GKG atau 10,56 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 717,11 ribu ton GKG. Penurunan produksi sejalan dengan penurunan luas panen dari periode sebelumnya. Realisasi panen padi sepanjang Januari - September 2021 sebesar 204,40 ribu hektare, atau mengalami penurunan sekitar 34,05 ribu hektare atau 14,28 persen," ujar Kepala BPS Kalbar, Moh. Wahyu Yulianto di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan untuk produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 167,30 ribu ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada bulan November, yaitu sebesar 19,05 ribu ton GKG.
"Sama dengan produksi pada 2021, produksi tertinggi pada 2020 juga terjadi pada bulan Maret," jelas dia.
Sedangkan untuk berdasarkan daerah tiga kabupaten dengan total potensi produksi padi tertinggi pada 2021 adalah yaitu Kabupaten Sambas, Kabupaten Ketapang, dan Kabupaten Landak.
Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah adalah Kota Singkawang, Kabupaten Melawi, dan Kota Pontianak.
"Produksi padi di Kabupaten Sambas sebesar 200.362 ton GKG, Kabupaten Ketapang 106.711 ton GKG, dan Kabupaten Landak sebesar 104.415 ton GKG," katanya.
Ia menambahkan kenaikan produksi padi yang relatif besar pada 2021 terjadi di Kabupaten Sambas, Kabupaten Landak, dan Kabupaten Ketapang. Sementara itu, penurunan produksi padi pada 2021 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Sanggau.
Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi padi sepanjang Januari hingga September 2021 setara dengan 377,47 ribu ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 44,58 ribu ton (10,56 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 422,05 ribu ton.
"Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Oktober hingga Desember 2021 sebesar 79,71 ribu ton beras. Dengan demikian, potensi produksi beras pada 2021 diperkirakan mencapai 457,18 ribu ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 0,81 ribu ton (0,18 persen) dibandingkan produksi beras 2020 yang sebesar 457,99 ribu ton," jelas dia.