Singkawang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah membuat Program Pendamping Keluarga. Tahun depan BKKBN menerjunkan 600 ribu tenaga Pendamping Keluarga yang melekat di seluruh Indonesia, disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat, Tenny C Soriton saat memberikan arahan pada acara Orientasi Percepatan Penurunan Stunting Bagi Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) se Kota Singkawang di Balairung Kantor Walikota Singkawang, Rabu 24 November 2021.
"Di Kota Singkawang sendiri sudah terbentuk sebanyak 181 TPK. Setiap Pendamping Keluarga ini terdiri dari bidan, kader Keluarga Berencana (KB), kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Pendamping Keluarga yang sudah kami training ini akan mengawal reproduksi, proses kehamilan dan kelahiran di seluruh kelurahan dan desa di Kota Singkawang,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Tenny C Soriton di Singkawang, Rabu.
Tenny mengatakan, penanganan stunting bukanlah hal yang mudah, Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat tidak mungkin dapat bekerja sendiri tanpa dukungan dan peran Bapak/Ibu pengelola program di tingkat Kabupaten/Kota.
"Kami berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat dalam mengatasi Stunting ini," ucap Tenny.
Orientasi TPK ini untuk memenuhi kebutuhan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader pendamping dalam proses pendampingan keluarga berisiko Stunting di lini lapangan.
"Saya harapkan Kader Tim Pendamping Keluarga dapat terampil dalam melakukan pendampingan kepada calon pengantin, ibu hamil dan keluarga berisiko Stunting pada wilayah masing masing," harap Tenny C Soriton.
BKKBN memastikan proses reproduksi masyarakat dapat dikawal dengan baik. Para Pendamping Keluarga ini akan mengarahkan kepada setiap penduduk selama seribu hari pertama kehidupan bayi.
“Seribu hari pertama ini sangat menentukan bayi akan tumbuh stunting atau tidak. Para Pendamping Keluarga ini akan mengarahkan penduduk untuk cek status gizi, dan perkembangan bayi,” katanya.
Baca juga: Karolin minta PKK bantu entaskan permasalahan stunting
Baca juga: Kemenag dan BKKBN saling bersinergi atasi pernikahan muda dan stunting
Baca juga: Ibu hamil dan bayi harus cukup asupan gizi agar terhindar dari stunting
Tim Pendamping Keluarga harus mendeteksi dini - meminimalisir stunting
Rabu, 24 November 2021 17:02 WIB