Sanggau (ANTARA) - Dengan berbagai upaya, Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, berhasil menurunkan angka stungting dari 21 persen di tahun 2021 menjadi 14,21 persen hingga saat ini di tahun 2022.
"Penurunan dari 2021 ke 2022 sekitar 6,75 persen. Namun kita tetap harus waspada karena dinamika stunting bisa turun dan naik," ucap Camat Kapuas Jemain di Sanggau, Kamis.
Baca juga: Pemkot Pontianak minta kader posyandu proaktif cegah stunting
Hal tersebut diungkapkan Camat Kapuas pada sosialisasi program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalbar.
Jamain menyebutkan daerah dengan angka stunting tertinggi di Kecamatan Kapuas yakni Desa Rambin yakni 35,96 persen. Lalu untuk angka stunting terendah pada Kelurahan Tanjung Sekayam yakni 3,21 persen. Dengan berbagai upaya yang dilakukan diharapkan angka stunting di Kecamatan Kapuas terus menurun.
Dijelaskannya, dalam upaya penurunan stunting berbagai intervensi dilakukan. Untuk intervensi jangka pendek diantaranya yakni pencegahan dini stunting dengan sasaran calon pengantin dan ibu hamil. Kemudian penanganan calon pengantin dan ibu hamil dengan sosialisasi secara masif.
Baca juga: Karolin instruksikan Pemdes ikut cegah stunting
"Lalu intervensi asupan gizi terhadap balita yang sudah terkategori stunting dengan memaksimalkan posyandu," tuturnya.
Jemain mengungkapkan pandemi COVID- 19 yang terjadi dalam dua tahun terakhir menyebabkan kunjungan posyandu mengalami penurunanan. Meski demikian pihaknya melakukan jemput bola dan kumpul terbatas tetap dilakukan untuk intervensi memaksimalkan posyandu.
"Upaya penanganan stunting kita juga membentuk tim percepatan penurunan stunting dari kecamatan hingga desa dan kelurahan. Kami mulai konsolidasi satu persatu untuk percepatan penurunanan stunting," ungkapnya.
Jemain menjelaskan Kecamatan Kapuas memiliki luas wilayah mencapai 1.382 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 85.770 jiwa. Kecamatan Kapuas memiliki tiga puskesmas dan 92 pos pelayanan terpadu (Posyandu) sebagai ujung tombak dalam penanganan stunting.
Baca juga: Ini pesan Ketua IPKB Kalbar usai mendapat tugas pindah ke Jateng
Selain itu menurutnya Kecamatan Kapuas juga memiliki desa terbanyak di Kabupaten Sanggau. Kecamatan Kapuas merupakan daerah yang strategis sebagai daerah ibukota Kabupaten Sanggau serta pusat perdagangan dan pemerintahan. Sehingga hal tersebut menjadi tantangan dalam percepatan penurunanan stunting.
"Ini menjadi tantangan untuk memberikan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat," tutupnya.
Baca juga: Komisi IX DPR RI mengharapkan adanya pemerataan sosialisasi tentang stunting
Baca juga: Pemkab Sekadau bertekad fokus turunkan angka stunting hingga 14 persen