Pontianak (ANTARA) - Masyarakat Dayak di Kalimantan Barat menggelar "ngampar bide" yakni "ngampar" yang berarti menggelar atau menghamparkan, sementara "bide" mengandung pengertian sebagai tikar atau tempat untuk berserah untuk menyambut Pekan Gawai Dayak XXXVI Kalbar di rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat.
"Upacara ngampar bide tersebut selalu dilakukan saat menjelang Pekan Gawai Dayak setiap tahunnya," kata Koordinator Upacara Adat Dayak, Yohannes Supriadi di Pontianak, Kamis.
Menurut dia, ritual itu diadakan supaya mendapatkan kemudahan dan perlindungan dari sang pencipta untuk melaksanakan acara tahunan Pekan Gawai Dayak XXXVI yang akan dimulai pada Jumat (20/5).
Selain itu, upacara ngampar bide sebagai upaya pemberitahuan atau undangan kepada semua pihak terutama kepada seluruh masyarakat di Kalbar untuk dapat hadir di acara Pekan Gawai Dayak tersebut.
"Ngampar bide ini melalui beberapa proses, antara lainnya ada doa Nyangahant untuk menyampaikan permohonan kepada tuhan yang dipimpin oleh seorang Panyangahtn dan akan melantunkan doa-doa secara lisan, lalu ada pemberian suba kepada orang-orang yang berpengaruh dalam pelaksanaan kegiatan," ujar dia.
Ia menambahkan, pada hari ini selain upacara ngampar bide ada juga acara lain yang digelar untuk menyambut Pekan Gawai Dayak yakni upacara nabo' padagi dan upacara nyapat saka yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Ia berharap acara Pekan Gawai Dayak XXXVI nanti dapat berjalan dengan lancar dan bisa mengenalkan dan melestarikan budaya dan adat Dayak Kalimantan Barat.
"Intensitas upacara adat seperti ini sudah mulai berkurang, oleh karena itu dengan agenda Pekan Gawai Dayak untuk melestarikan dan memberi edukasi terkait seni budaya bagi generasi muda," pungkasnya.
Baca juga: Dewan Adat Dayak gelar agenda wisata Gawe Naik Dango Kota Singkawang 2022
Baca juga: Gawai Maka' Dio lestarikan budaya gelar lomba permainan tradisional