"Tentu pelabuhan yang sudah diresmikan ini harus dimanfaatkan terutama untuk aktivitas ekspor komoditas unggulan Kalbar termasuk kratom. Melalui aktivitas itu lah berdampak pada petani atau masyarakat dan juga daerah melalui pajak," ujarnya di Pontianak, Senin.
Menurutnya, kratom sangat potensial dan kini sudah menjadi sumber pendapatan petani terutama di Kabupaten Kapuas Hulu. Nilai jual kratom yang menjanjikan harus terus didukung pemerintah daerah.
"Nah, kembali manfaat pelabuhan ekspor yang ada. Pelabuhan yang sudah diresmikan Presiden saya yakin memberikan dampak luas bagi masyarakat dan daerah," kata dia.
Terkait pengaturan tata niaga kratom dan persoalan statusnya, perlu dengan bijak di atur sehingga memang memberikan solusi terbaik dari semua pihak.
"Sebelumnya, kratom sudah memiliki pasar di berbagai belahan dunia. Untuk ke Amerika akan di atur agar tata niaga bisa menjamin para pihak. Namun demikian apa yang akan diatur atau dikerjasamakan benar - benar menguntungkan semua pihak termasuk terkait harga. Harga yang ditetapkan harus ada batas bawah oleh pihak yang menjadi pintu ekspor," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengharapkan pada pemerintah untuk tidak melarang pemanfaatan tanaman kratom hingga 15 tahun ke depan, sampai adanya hasil penelitian yang valid terhadap salah satu tanaman yang memiliki potensi ekspor di provinsi itu.
"Saya berharap tidak ada pelarangan kratom, setidaknya 15 tahun ke depan. Sampai ada hasil penelitian yang valid, sebab ketika kratom sudah menjadi komoditas ekspor, tentu negara ingin ada kepastian tentang pemasukan kratom," kata Sutarmidji.
Tanaman kratom di kalangan masyarakat juga dikenal dengan nama biek atau ketum adalah sejenis tumbuhan dari famili Rubiaceae.
Baca juga: Sutarmidji harap tidak ada larangan pemanfaatan kratom
Baca juga: Kalbar bahas pengembangan kratom bersama Moeldoko
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menyatakan komoditas kratom memiliki potensi ekonomi yang luar biasa bagi para petani dan masyarakat Indonesia.
“Memang Kratom masih menjadi perdebatan dan masih banyak orang yang khawatir terhadap kratom. Tapi hari ini saya terima kasih mendapatkan input bahwa ternyata kratom aman bagi kesehatan dan ini didukung dengan riset saintifik dan punya nilai ekonomi yang cukup tinggi,” ujar Teten Masduki dalam diskusi dengan Kamar Dagang, Asosiasi Kratom Amerika, Ahli Riset, Senator dan Representative (DPR) USA dengan tema “Urgensi Keberlangsungan Perdagangan Kratom” di Jakarta, Rabu.
Di Amerika Serikat, lanjutnya, terdapat 16 juta orang yang membutuhkan kratom untuk menyelesaikan masalah kesehatan.
Menurut dia, fakta tersebut berpeluang dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mengekspor kratom sehingga para petani kecil yang membudidayakan komoditas itu dapat kian sejahtera.
Terkait adanya isu terkait kratom yang akan dikategorikan dalam golongan I narkotika, Teten Masduki mengatakan akan membicarakan persoalan tersebut dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memastikan keberlanjutan produk kratom, sehingga pemerintah tak ragu-ragu menempatkan kratom sebagai produk unggulan Indonesia untuk ekspor.
Baca selengkapnya: Kratom punya potensi ekonomi luar biasa bagi petani dan masyarakat Indonesia