Jakarta (ANTARA) -
Seorang pakar kesehatan mengatakan vaksin Bivalen sebagai terobosan terbaru dalam pengendalian COVID-19 sebab relevan dengan varian awal dan Omicron.
"Vaksin terbaru ini sesuai dengan masalah yang ada sekarang, sayangnya vaksin terbaru ini belum ada di Indonesia," kata Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Tjandra mengatakan sejumlah negara sudah membuat vaksin baru yang disebut Bivalen. Vaksin itu memberi proteksi terhadap varian Omicron dan juga varian COVID-19 awal yang ada sejak 2020.
Ia mengatakan varian yang mendominasi di dunia dan Indonesia saat ini adalah Omicron, sementara vaksin yang dipakai sekarang dibuat sebelum era Omicron.
Inggris misalnya, sudah menyediakan vaksin jenis terbaru itu. Produsen Moderna membuat vaksin Spikevax Bivalent Original/Omicron.
"Setengah dosisnya (25 mikrogram) menargetkan untuk proteksi virus COVID-19 tahun 2020 yang awal dulu, dan setengah dosis lainnya (25 microgram) untuk menangani varian Omicron yang sekarang ini," katanya.
Amerika Serikat, kata Tjandra, mulai memproses persetujuan penggunaan vaksin baru dari Pfizer, yang akan terdiri atas 15 microgram dari mRNA encoding untuk virus jenis awal dan 15 microgram mRNA encoding lainnya untuk proteksi terhadap varian Omicron BA.4/BA.5.
Tjandra yang juga Guru Besar Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu mengatakan kasus COVID-19 di Indonesia per Selasa (30/8) kembali naik berkisar 5.000 kasus setelah sempat turun beberapa hari terakhir di angka 3.000-an kasus.
"Jadi memang COVID-19 belum sepenuhnya terkendali. Artinya, vaksinasi harus terus digalakkan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar kesehatan: Vaksin Bivalen terobosan terbaru kendalikan COVID-19
Vaksin Bivalen terobosan terbaru kendalikan COVID-19
Rabu, 31 Agustus 2022 10:05 WIB