Sukadana (ANTARA) - Ketua Lembaga Pengawal Pelaksana Pembangunan Kabupaten Kayong Utara (LP3KKU), Abdul Rani mengatakan dirinya mendapat kabar jika kegiatan pembangunan di tiga sekolah yang rusak di daerah kepulauan mendapat surat teguran dari CV Dwi Tunggal Reka Sarana sebagai konsultan pengawas pekerjaan tahun anggaran 2022 tersebut.
“Saya meminta pelaksana kegiatan proyek di Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara untuk dapat segera memulai pekerjaan sesuai waktu kontrak kerja. Karena saya mendapatkan salinan salah satu surat teguran yang dilayangkan pihak konsultan pengawas," kata Abdul Rani di Sukadana, Sabtu (10/9).
Menurut dia, surat tersebut dilayangkan per tanggal 19 Agustus hingga 20 Agustus kepada tiga pelaksana proyek, diantaranya Sekolah SMPN 2 Sukadana, SMPN 3 Pulau Maya, dan SMPN 1 Kepulauan Karimata.
Dijelaskannya, jika ada keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), maka akan dikembalikan lagi ke pemerintah pusat karena dianggap pemda setempat tidak mampu merealisasikannya. Ketiga pekerjaan tersebut mengacu kepada tanggal kontrak sudah dimulai sejak 19 dan 20 Juli dengan masa kerja 120 hari.
“Ini semua kegiatan bersumber dana DAK. Diharapkan pelaksana bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, karena bila pekerjaan ini tidak selesai, maka kita daerah akan rugi, uangnya akan dikembalikan ke pusat lagi," jelasnya.
Menurut Ketua Dewan Pendidikan Kayong Utara itu, banyak pelaksana maupun dinas yang suka bekerja kebut semalam. Budaya kerja seperti ini diakui Abdul Rani sangat tidak baik, karena akan berdampak kepada kualitas kerja. Ia juga meminta dinas terkait, khususnya Dinas Pendidikan untuk dapat mengambil langkah tegas terhadap pelaksana yang bekerja kebut semalam.
“Kerja kebut semalam namanya. bagaimana kualitas bagus kalau sudah kerja di buru waktu. Dinas Pendidikan harus aktif melakukan pengawasan. Tegur atau sanksi tegas kepada pelaksana yang bekerja seperti itu," ketusnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kayong Utara Rahadi Usman mengatakan kendala cuaca menjadi faktor utama dalam pengerjaan proyek pembangunan sekolah di daerah Kepulauan tersebut.
Ia pun mengakui sudah mendapatkan tembusan surat teguran yang dilayangkan pihak konsultan pengawasan kepada pihak pelaksana. Dirinya pun mengaku sudah mengkonfirmasi ke beberapa pelaksana kegiatan terkait kendala lapangan, yang menyebabkan lambannya pekerjaan.
“Kalau yang Pulau Maya (SMPN 3 Pulau Maya) ini (material) dalam perjalanan. Kemarin kendalanya alam, gelombang besar. dan ini sekarang mereka sudah mulai,” ungkap Rahadi.
Sedangkan untuk dua sekolah lainnya, diakui Rahadi, mulai pekan ini pihak pelaksana akan segera memulai kegiatan.
“Mereka sudah menyatakan mulai minggu ini kerja, cuma dua ini saja terlambat. Hari ini saya sudah turun ke lapangan, mulai Simpang Hilir, Teluk Batang, malahan sudah ada pekerjaan yang mencapai progres 60 sampai 70 persen,” tuturnya.
Di beberapa sekolah yang sedang dalam proses pekerjaan, diakui Rahadi, sudah menunjukkan progres yang cukup signifikan dan diyakini dapat selesai tepat waktu.
“Hari ini SMPN 2 Sukadana dan SMPN 1 Kepulauan Karimata," jelasnya.
Ketua LP3KKU soroti lambannya pekerjaan tiga sekolah yang rusak
Sabtu, 10 September 2022 15:49 WIB