Pontianak (ANTARA) - Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching melakukan berbagai upaya dalam memperluas pangsa pasar produk-produk Indonesia di negara Malaysia khususnya di wilyalah Sarawak.
Salah satunya dengan memfasilitasi para penggiat usaha termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk dapat ikut pameran dagang atau produk di kota-kota besar seperti Kota Kuching, Bintulu dan Miri.
“Kami selalu mengambil kesempatan untuk bisa mengikutsertakan para usahawan kita termasuk UMKM dalam setiap kegiatan pameran dagang atau pameran produk yang dilakukan oleh pihak Malaysia, khususnya yang dilakukan di beberapa kota besar yang ada di Sarawak, seperti kegiatan ekspo di Miri baru saja di gelar pada awal bulan Desember ini,” kata Konjen RI Kuching, Reden Sigit Witjaksono melalui telpon seluler, Rabu.
Sigit mengatakan, Indonesia khususnya Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur yang memiliki berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia itu memiliki berbagai potensi produk yang memiliki peluang cukup baik untuk pasarkan di wilayah Sarawak Malaysia tersebut.
Untuk saat ini, kata Sigit beberapa produk Indonesia yang memiliki peluang pasar yang cukup menjanjikan yaitu produk makanan dan minuman. Selain makan, bahan-bahan minuman seperti kopi asal Indonesia seperti salahnya kopi produksi Kabupaten Sambas Kalbar juga di minati oleh warga Sarawak.
“Sebenarnya banyak produk potensi yang ada Kalbar, Kaltara serta Kaltim umumnya Indonesia yang bisa kita pasarkan ke masyarakat Sarawak Malaysia. Dimana untuk memenuhi kebutuhan nya masyarakat Sarawak Malaysia masih mendatangkan dari luar daerahnya seperti ikan, buah-buahan, kopi, lada serta produk makanan dan minuman buatan pabrik lainnya,” kata Sigit.
Menurut Sigit, agar berbagai produk yang akan dipasarkan ke masyarakat Sarawak Malaysia itu memiliki daya tarik dan peminat, perlu di kemas atau packing dengan baik serta memiliki kualitas yang baik juga. Di sisi lain pemerintah provinsi yang berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia juga harus lebih proaktif membantu agar pemasaran produk-produk itu menjadi lancar.
“Salah satu yang perlu lebih kita dorong yaitu dengan mempermudah lebih mempermudah lintasan barang di wilayah perbatasan antara Indonesia-Malaysia. Kita tahu untuk merealisasikan ini perlu kesepakatan dari kedua belah pihak baik Indonesia maupun Malaysia,” kata Sigit.
“Dan, ini juga yang diinginkan oleh Duta Besar (Dubes) kita yang ada di Brunai Darussalam terkait transpotasi kendaraan, orang dan barang atau produk-produk Indonesia yang akan dijual ke Brunai Darussalam yang melintasi wilayah Malaysia. Terkait hal ini kalau bisa tidak lagi angkutan barang atau lainnya harus berpindah-pindah ke kendaraan lain,” kata Sigit.