Pontianak (ANTARA) - Kusnani (56), warga RT 01 RW I Kelurahan Tambelan Sampit, Kecamatan Pontianak Timur, mengucap syukur dan berterima kasih kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Barat, karena mendapat bantuan bedah rumah.
"Alhamdulillah rumah kami mendapat bantuan bedah rumah dari Baznas Kalbar dan bantuan ini memang sangat kami butuhkan karena kondisi rumah saya yang sudah banyak rusak," kata Kusnani usai menerima bantuan secara simbolis di halaman Surau Husnul Khatimah Pontianak Timur, Selasa.
Kusnani merupakan satu diantara 10 warga Kota Pontianak yang menerima bantuan bedah Rumah Tiak Layak Huni (RTLH) dari Baznas Kalbar. Menurutnya, rumah yang ia tempati bersama anak-anaknya mengalami kerusakan di beberapa bagian, terutama bagian samping dan belakang dan atap banyak yang bocor.
"Sekarang sedang dikerjakan, bahan-bahan material juga sudah diantar ke rumah," ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Baznas Provinsi Kalbar yang telah berpartisipasi ikut peduli dan memperhatikan warga Kota Pontianak terutama warga yang tidak mampu.
Bantuan bedah rumah beserta bantuan lainnya yang diberikan Baznas Kalbar merupakan bagian dari upaya mengentaskan kemiskinan di Kota Pontianak.
"Atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, saya mengucapkan terima kasih karena Baznas Kalbar ikut membantu program kita terutama dalam mengurangi angka kemiskinan," ujarnya.
Berkaitan dengan program bedah RTLH, Edi menjelaskan, Pemkot Pontianak memang sejak lama sudah menggulirkan program itu, dimana tahun 2012 terdapat sekitar 12 ribu RTLH. Data terakhir di tahun 2022 tersisa sekira 800 unit rumah tidak layak huni dan akan terus dibedah secara bertahap.
Tahun 2022, sekitar 400 unit rumah yang telah dibedah oleh Pemkot Pontianak, kemudian bedah WC ada 80 buah. Kondisi ini terus mendapat intervensi dari Pemkot Pontianak lewat program-program yang bergulir.
"Selain infrastruktur jalan dan saluran serta air bersih, program bedah rumah dan bedah WC juga dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat," katanya.
Dikatakannya, program-program tersebut sebagai bagian dari upaya mengentaskan kemiskinan di Kota Pontianak. Pemkot Pontianak berupaya memberikan pelayanan yang maksimal lewat pendidikan gratis dan pelayanan kesehatan gratis.
"Anak-anak kita jangan ada sampai yang tidak sekolah. Kemudian bagi warga hendaknya rutin memeriksakan kesehatannya di fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas atau posyandu supaya kualitas hidup masyarakat lebih baik dan produktif," pesannya.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalbar Uray M Amin menuturkan, pihaknya mendistribusikan sejumlah bantuan yang berasal dari zakat, infaq dan sedekah yang dihimpun.
Tahun ini, Baznas Kalbar menggulirkan bantuan bedah RTLH sebanyak 10 rumah yang tersebar di enam kecamatan se-Kota Pontianak dengan total jumlah bantuan senilai Rp250 juta atau masing-masing Rp25 juta per rumah.
"Selain bantuan bedah rumah, kami juga menyalurkan bantuan sembako bagi fakir miskin, guru ngaji dan marbot serta bantuan untuk Kampung Tanggap Bencana," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga meminta kepada Wali Kota Edi Kamtono yang juga selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pontianak untuk mengaktifkan Unit Pelayanan Zakat (UPZ) yang ada di masjid-masjid. Sebab, kata dia, UPZ merupakan bagian dari pelayanan kepada kaum muslimin untuk beribadah zakat, infaq dan sedekah.
"Ini masih belum seimbang, antara dirikan shalat dengan tunaikan zakat dan sedekah. Kalau masjid-masjid yang ada sudah mengaktifkan UPZ-nya, maka antara ibadah shalat dan sedekah seimbang, sehingga Insa Allah kita menjadi umat yang mandiri," katanya.