Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalbar mendapat penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) karena mendaftarkan sebanyak 75.489 pekerja rentan agar mendapatkan manfaat dari kepesertaan dalam jaminan sosial ketenagakerjaan tersebut.
“Dengan terlindunginya pekerja rentan yang berasal dari semua kota kabupaten hingga di desa dan kelurahan maka pekerja akan memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan yang sudah ada di BPJAMSOSTEK, yakni memberikan santunan dan juga manfaat jika terjadi risiko kerja. Ini komitmen kami untuk mencegah terjadinya masyarakat miskin akibat terjadinya risiko bekerja,” ujar Gubernur Kalbar Sutarmidji usai menerima penghargaan yang diserahkan langsung Direktur Kepesertaan BPJAMSOSTEK, Zainudin di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa seluruh pekerja yang telah didaftarkan mendapatkan perlindungan dari risiko kecelakaan kerja dan juga risiko kematian. Adapun pekerja rentan tersebut berasal dari berbagai jenis profesi, antara lain pekerja keagamaan, RT/RW, tokoh masyarakat, Badan Permusyawaratan Desa, petani, relawan pemadam kebakaran hingga pekerja dari sektor usaha mikro kecil.
"Tidak menutup kemungkinan ke depan jumlahnya akan terus bertambah, kita akan lihat sektor lain atau profesi lain yang bisa kita berikan lindungi, Provinsi Kalbar akan terus meningkatkan jumlah kepesertaan,” tambah Sutarmidji.
Sementara itu, Direktur Kepesertaan BPJAMSOSTEK, Zainudin mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas komitmen tinggi dan kepedulian yang ditunjukkan Pemprov Kalbar dalam menjamin terciptanya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Apa yang dilakukan Gubernur Sutarmidji ini merupakan bentuk negara hadir memberikan jaminan sosial kepada seluruh pekerjanya," katanya.
Selain itu, katanya lagi, hal itu juga ini sudah sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo, bahwa akan bersama memulai pembangunan dari yang paling luar, dari desa dan kelurahan. Karena jika melihat data, 65 persen pekerja informal atau pekerja bukan penerima upah terdapat di desa dan kelurahan, sehingga perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan juga sebaiknya dimulai dari desa dan kelurahan.
Menurut Zainudin lagi, saat ini BPJS Ketenagakerjaan memiliki empat ekosistem yang akan menjadi fokus penambahan peserta di 2023 yaitu ekosistem desa seperti perangkat desa, RT/ RW, Bhabinkamtibmas, kemudian ekosistem pasar yang di dalamnya ada pasar moderen dan tradisional. Kemudian ekosistem pada e-commerce dan UMKM, serta yang terakhir ekosistem pada pekerja rentan seperti pekerja informal atau pekerja bukan penerima upah, pekerja miskin dan tidak mampu.
“Kami akan fokus pada pekerja informal yang memang jumlahnya sangat banyak, beberapa langkah akan kami tempuh antara lain menggunakan sistem keagenan dan juga sistem auto debet, ini akan memudahkan pekerja informal untuk membayar iuran tiap bulannya,” kata dia.
Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Pontianak, Ryan Gustaviana menambahkan dengan adanya penghargaan itu, sebagai wujud dalam memberikan perlindungan BPJAMSOSTEK secara menyeluruh ke pekerja rentan wilayah Kalbar.
"Harapannya semua pekerja rentan di Kalbar dapat terlindungi program BPJAMSOSTEK," katanya.
Baca juga: Kapuas Hulu dukung Jamsostek sebagai upaya hapus kemiskinan
Baca juga: Rini Suryani sebut cakupan perlindungan Jamsostek di Kalbar capai 31,98 persen
Pemprov Kalbar raih penghargaan dari BPJAMSOSTEK
Selasa, 16 Mei 2023 17:10 WIB